Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Acaraki – Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Bismillahirohmanirohim,

Acaraki - cafe jamu, cara baru menikmati jamu kekinian
Acaraki – cafe jamu, cara baru menikmati jamu kekinian

Cafe secara harfiah yang berasal dari bahasa Perancis memiliki arti kopi. Tak heran kalau kata cafe akhirnya identik dengan tempat nongkrong minum kopi. Ngopi-ngopi cantik di kafe itu adalah satu frase yang umum, tapi bagaiamana kalau minum jamu di kafe?

Eh minum jamu di kafe? Pasti yang baca pada bengong nih. Jamu kan umumnya dijual oleh Mbok Jamu, tapi sekarang ini sudah mulai ada cafe jamu bermunculan. Kegiatan nongkrol bersama teman-teman di kafe, bukan hanya untuk menikmati kopi saja, tapi bisa juga dengan minuman tradisional Indonesia, jamu.

Di Jakarta sendiri sebenarnya sudah ada beberapa cafe jamu yang bermunculan sejak beberapa tahun terakhir. Tapi belum ada satu pun cafe jamu yang sempat aku kunjungi, hingga Agustus 2018 lalu akhirnya sepatu pink-ku menjejakkan kakinya di salah satu cafe jamu yang baru buka.

Acaraki – Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

“Kita ke satu tempat lagi ya, and I will treat you this time,” kalimat dari Mas Candha itulah yang memperkenalkan aku pada Acaraki, Cafe Jamu yang berada di Kota Tua. Acaraki menjadi tempat terakhir walking tour rute Kota Tua sore hari yang aku ikuti bareng Jakarte Good Guide, Agustus 2018 lalu.

Sama seperti batik, jamu adalah salah satu minuman kesehatan tradisional khas Indonesia yang menurut aku perlu dilestarikan. Memang sih sekarang ini selain lewat dari Mbok Jamu, jamu-jamu mulai naik kelas masuk beberapa hotel, terutama di daerah Jogja dan Jawa Tengah, tapi seberapa banyak anak muda minum jamu, sepertinya mulai sedikit langka.

Berangkat dari hal itulah Acaraki ini hadir, sebagai cara baru menikmati jamu yang kekinian. Jadi, kalau biasanya paling minum jamu itu karena terpaksa ketika badan udah mulai kerasa sakit, sekarang, kapans aja bisa menikmati jamu sambil eksis.

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Kunyit, asam, kencur, dan beras putih menjadi 4 komponen penting bahan baku utama yang disajikan di Acaraki ini. Meskipun jenis jamu sebenarnya masih lebih banyak lagi, tapi saat ini baru ke-4 bahan ini saja yang hadir di sini. Alasannya sudah tentu,karena ini adalah jenis jamu yang paling umum yang digemari banyak orang.

Traktiran dari Mas Candha bagi kami peserta walking tour adalah kunyit asam dingin. Kebayang dong segarnya menikmati kunyit asam setelah berjalan kaki kurang lebih selama 2,5 jam. Tingkat kepekatan jamu di Acaraki ini ada 3 macam, saring, tubruk, dan pekat. Demi menghormati 4 peserta tur lainnya yang bukan orang Indonesia, tingkat kepekatan yang dipilih pun saring alias light.

Acaraki, Cafe Jamu yang Instagramable

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

As you may already realized, tempat yang instagramable selalu punya nilai lebih buat aku. Entahlah, rasanya nongkrong di tempat yang cantik itu bikin betah. Pulang ke rumah bawa stok foto-foto cantik selalu bikin aku bahagia. Is it just me or does anyone else feels the same? 

Nah Acaraki ini tempatnya instagrambleBerada di gedung Kerta Niaga, salah satu gedung tua yang sudah direvitalisasi itu selalu membuat aku merasa betah. Tembok bata putih yang memikat untuk dijadikan backgrond OOTD sama seperti saat di Semasa Cafe beberapa bulan lalu.

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku berada di gedung yang sudah berusia lebih dari 100 tahun. Di 2018 ini sudah sekitar 4x aku berada di gedung yang kini berperan sebagai market place ini. Hanya saja cafe jamu ini memang baru buka sekitar awal Agustus lalu.

#JamuNewWave Kedai Jamu Evolusi

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Acaraki, dalam bahasa sansekerta memiliki arti pembuat jamu, dan di Acaraki ini jamu dibuat dengan cara yang menarik,berbeda dengan jamu tradisional pada umumnya. #JamuNewWave istilah yang digunakan Pak Jony, pemilik cafe jamu ini.

Di Acaraki jamu dibuat dengan seperti kopi diolah di kafe-kafe, mulai dari diroasting, digrinder hingga diseduh dengan teknik kopi. Menariknya ada 8 teknik penyeduhan jamu di Acaraki ini, dan semuanya adalah teknik yang biasa digunakan untuk meyeduh kopi.

Moka pot, V60, French Press, cold drip, sifon, rockpresso, flareso, dan aero press adalah sejumlah teknik yang disebutkan oleh peracik jamu yang aku tanyakan saat kembali mengunjungi Acaraki lagi malam itu.

Iya, akibat merasa masih penasaran, usai acara walking tour dan menunaikan shalat, aku ditemani Mude dan Yesi, food blogger, kembali lagi ke Acaraki. Tujuan aku jelas, ini mencoba jenis jamu lainnya.

Setelah melihat-lihat menu aku pun memutuskan untuk mencoba Golden Sparkling, campuran kunyit asam, gula, dan soda. Yesi memesan Saranti, beras kencur, kreamer susu dan gula. Mude memilih Rigalize yang  mirip dengan Golden Sparkling hanya saja menggunakan beras kencur alih-alih kunyit asam.

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Acaraki - Cafe Jamu, Cara Baru Menikmati Jamu yang Kekinian

Gimana rasanya? Buat aku sih semuanya enak. Karena sejak SMA aku memang sudah terbiasa minum jamu. Tapi Mude rupanya kurang cocok dengan beras kencur, hingga akhirnya kami bertukar minuman.

Dari sisi harga jelas jamu di Acaraki ini naik kelas, karena dibandrol mulai dari Rp 18.000 – Rp 30.000. Tapi mengingat bahan baku yang digunakan juga bahan baku premium, rasanya sih harga yang wajar. Bukankah biasanya satu cangkir di kafe pun dibandrol dengan harga yang sama?

Bagi yang tidak bisa minum jamu, di Acaraki ini juga bisa kok memesan kopi, teh, atau bahkan air putih. Tapi tidak banyak varian sebagaimana pilihan jamunya tentu saja. Tempat terbaik di sini menurut aku adalah duduk manis di bar, agar bisa melihat secara langsung bagaimana jamu pesanan kita disajikan.

Yuk sekali-kali kita ganti ngopi-ngopi cantik dengan ngejamu cantik. Biar lebih sehat juga. Minum jamu kan lebih aman buat lambung, meskipun aku sih tetap sedia selalu solusi sakit maag andalan. Mencegah memang selalu menjadi yang terbaik bukan?

Yang penasaran ingin menikmati Acaraki – Cafe Jamu ini, langsung main ke Kota Tua, sambil jalan-jalan. Kalau tak banyak waktu karena ingin bisa menikmati Kota Tua bisa juga pesan take away.

ACARAKI

Gedung Kerta Niaga 3, Kota Tua

Jakarta – Indonesia

instagram : acaraki.jamu

Website : www.acaraki.com

About The Author


dianravi

Dian Safitri, travel and lifestyle blogger muslimah yang berdomisili di Jakarta, Indonesia. Pecinta kopi dan makanan. IVF Surviver.

3 Comments

  1. Di tempat saya bekerja juga ada jamu kunyit asam. Banyak tamu bule yang juga suka dengan rasanya. its unique and taste is good. Ke cafenya pake sepatu pink pasti nih, hehehe…

    Ini cafe baru di Kota Tua ya, soalnya waktu saya ke sana belum ada cafe ini

Leave a Comment