Bismillahirrahmanirrahim,
Jika ingin sukses jangan jadi karyawan.
-Bob Sadino
Menjadi pengusaha selalu ditanamkan dalam keluargaku sejak aku masih kecil. Mungkin karena almarhum kakekku adalah seorang pengusaha, dan alih-alih bercerita tentang masa perang, almarhum Apa (panggilan aku untuk kakekku), lebih sering menceritakan tetang perjuangannya sebagai seorang pengusaha. Aku dan sepupu-sepupuku sejak kecil terbiasa untuk berlomba-lomba membuat sebuah usaha.
Ada beberapa usaha yang pernah aku jalani, mulai dari berjualan fashion items, cupcakes, hingga membuat kerajinan dari aneka kain nusantara. Tapi 3 tahun terakhir ini dunia aku seperti teralihkan dengan kegiatan blogging. Meski begitu diam-diam aku rindu untuk bisa menjalanjan Tjampernik kembali. Apalagi bulan depan adalah Hari Batik.
Mungkin karena faktor rasa rindu untuk kembali menjalankan usaha itu, aku menyambut dengan suka cita ketika aku ditawari ikut acara Woman Talk dengan tema How To Start Your Busniness with Futri Zulya, hari kamis, 20 September 2018 kemarin bersama Komunitas Indonesian Social Blogpreneur.
6 Tips Menjadi Womenprenuer Seperti Futri Zulya
Sebelum aku melanjutkan tulisan ini dengan aneka tips dari Futri Zulya untuk menjadi womenpreneur, aku mau mengajak pembaca DianRavi untuk berkenalan dulu yuk dengan sosok berparas cantik ini. Dengan latar pendidikan di bidang bisnis, Futri mendirikan PT Batin Eka Perkasa dan PT Batin Medika Indonesia dengan misi agar perempuan mempunyai posisi penting dalam perekonomian keluarga, yang tentunya tanpa melupakan kodrat hakikinya sebagai seorang istri dan ibu.
“Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice, and most of all, love what are you doing”
Menajdi seorang womenpreneur menang bukan hal yang mudah, butuh kerja keras dan komitmen pastinya. Tapi menjadi seorang womenpreneur memiliki banyak manfaat seperti jam kerja yang fleksibel, menjadi bos, membuka lapangan pekerjaan, semakin kreatif, memiliki penghasilan sendiri, serta menyalurkan bakat dan pengembangan diri.
Jadi bagaimana? Sudah siap menjadi womenpreneur? Ini dia 6 langkah untuk memulai bisnis dari Futri Zulya.
1. Kenali passionmu
Sama seperti untuk menjadi seorang vlogger, langkah awal untuk menjadi seorang pengusaha pun harus mengenali apa minat kita sesungguhnya. Apa sih peluang bisnis yang benar-benar kita sukai? Futri Zulya mengingatkan, jangan sampai kita hanya sedang mengikuti trend bisnis yang sedang ngetop tapi sebenarnya tidak kita kuasai.
2. You can’t do it all
Setiap manusia punya batas kemampuannya. Tak ada yang sanggup melakukan segalanya seorang diri. Karenanya penting memiliki support system. Dukungan dari suami, anak, keluarga, serta asisten rumah tangga sangat penting.
Remember that we have to juggle between work, family, and hundred of other things. So, be realistic! Tentukan skala prioritas. Buat rencana bisnis yang sesuai dengan keterbatasan waktu yang kita miliki. “Bisnis yang baik bukan hanya fast grow, tetapi harus sustainable in the future,” tegas Futri.
3. Membuat Rencana Bisnis
Sudah tahu bidang apa yang ingin kita jalankan, support system juga sudah punya, sekarang saatnya membuat rencana bisnis. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, research menjadi hal yang mudah. Gunakan internet untuk mendapatkan informasi mengenai tipe bisnis, respon pasar, legalitas, SWOT analysis, dan lain-lain yang terkait mengenai bisnis kita.
Selain lewat internet kita juga bisa berkonsultasi kepada teman atau keluarga yang sudah terlebih dahulu memulai bisnis. Aku jadi teringat, baru beberapa hari sebelumnya aku berkumpul dengan kedua sahabat di jaman kuliah. Kebetulan salah satu temanku ini berencana membuka salon muslimah, dan yang satunya memang sudah memiliki usaha barber shop selama beberapa tahun. Jadi kami pun membahas seputar membangun bisnis.
4. Modal
Setiap usaha tentu membutuhkan modal dong. Dan modal ini biasanya suka bikin orang mundur untuk menjadi seorang pengusaha. Selalu ada banyak alasan tidak memiliki modal. Padahal ada banyak jalan untuk mendapatkan modal ini. Enggak percaya?
1. Tabungan
Cobalah mulai menabung untuk modal usaha melalui gaji yang telah didapatkan setiap bulannya. Tentukan terlebih dahulu berapa modal yang kita dibutuhkan, dan berapa banyak yang mampu kita sisihkan setiap bulannya. Hitung mundur kapan kiranya kita akan memulai usaha kita.
2. Gunakan aset dan barang berharga yang dimiliki
Tentunya kita memiliki beberapa aset serta barang berharga seperti gadget, perhiasan, atau mungkin kamera. Nah tidak ada salahnya untuk menjual barang tersebut untuk sebagai modal.
3. Belum rela menjual barang-barang kesayangan? Gadaikan saja
“Disekolahin,” begitu istilah yang digunakan mamaku saat mengenalkan aku pada penggadaian. Iya, aku termasuk yang enggak rela menjual barang berharga yang aku miliki. Jadi aku memilih menyekolahkan mereka pada penggadaian. Bunga yang dikenakan di penggadaian juga relatif rendah, sehingga cocok untuk modal awal usaha.
4. Networking
Masih merasa berat kalau harus menggunakan modal sendiri? Ada cara lain dimana kita enggak perlu mengeluarkan modal penuh.
Caranya? Perbanyak bergaul dan berteman dengan berbagai pihak. Karena dengan memiliki network luas, kita bisa mendapatkan modal dari Investor usaha. Bisa juga dengan mendatangi ke acara-acara seminar yang sering
diadakan oleh beberapa pihak tertentu seperti perusahaan atau lembaga-lembaga yang memang bergerak di suatu industri.
Tapi pastikan kalau kita sudah menyiapkan ide bisnis dengan matang. Karena biasanya para investor akan menanyakan konsep bisnis secara detail. Jangan lupa untuk membuat konsep bisnis semenarik mungkin.
5. Mengajukan pinjaman kepada orang-orang terdekat
Mengajukan pinjaman kepada orang-orang terdekat juga bisa dilakukan untuk mendapatkan modal usaha. Cobalah mengajukan pinjaman kepada teman, orang tua, saudara, atau siapa saja yang menjadi orang terdekat.
Bicarakan secara jelas bahwa uang yang dipinjam akan dijadikan modal usaha, dan berapa lama jangka waktu untuk mengembalikannya. Namun, namanya juga untuk usaha, buat perjanjian yang jelas dan komit untuk melunasinya.
6. Menjalin kerjasama
Last but not least, kenapa enggak mengajak saudara atau teman untuk bekerja sama? Terkadang dua kepala lebih baik daripada satu kepala. Dan aku pribadi merasa betul, di sinilah letak masalah aku, tak ada rekan bisnis.
Memiliki rekan bisnis bukan hanya dimudahkan dari sisi financial, tapi juga ada teman diskusi untuk segala ide-ide yang datang. Tapi pastikan siapa pun yang menjadi rekan kita ini harus satu visi dan misi dengan kita.
5. Innovation & Follow Market Trend
Modal sudah ditangan, saatnya kita mulai menjalankan usaha kita. Teruslah melakukan inovasi dan mengikuti trend pasar yang ada.
6. Pemisahan budgeting rumah tangga dan bisnis
Nah ini dia kesalahan yang sering dilakukan oleh womenpreneur. Namanya juga womenpreneur kan, harus mengurus keuangan rumah tangga, tapi juga mengurus keuangan bisnis. Jadi seringkali tergabung. Padahal ini yang tidak boleh dilakukan.
Buat rekening yang berbeda untuk urusan rumah tangga dan bisnis. Untuk mempermudah ada baiknya kita menggunakan fasilitas internet banking agar kita tak perlu repot bolak balik ke bank untuk mengecek keuangan kita. Dengan internet banking kita bisa memantau arus masuk dan keluarnya kas, bukan itu saja, untuk urusan transaksi pembayaran juga bisa dengan mudah dilakukan.
Go Ahead Follow Our Dreams
Jadi apa impianmu? Sudah siapkan menjadi seorang womenpreneur?
Impian aku bisa terus menulis tapi juga sambil menjalankan kembali Tjampernik. Diantara semua usaha yang pernah aku jalanakan, aku paling nyaman dengan Tjampernik. Bikin aneka kreasi dengan kain batik mungkin memang passion aku. Sebagaimana aku memulai traveling karena batik.
Well, apa pun itu impian kalian, yuk kita segera berusaha untuk mewujudkannya. Karena yang namanya hidup akan selalu ada siklus dimana masa mengumpulkan kekayaan, meningkatkan kekayaan, juga tahap mendistribusikan kekayaan. Jangan sampai kita melewatkan siklus-siklus ini.
Seru bukan acara Woman Talk “How To Start Your Busniness with Futri Zulya” ini? Yuk kita berasma-sama menjadi womenpreneur. Terima kasih Komunitas Indonesian Social Blogpreneur atas kesempatannya.
6 Comments
Add Yours →Nah aku banget nih, rekening masih jadi satu semua. Kadang nggak tau untung berapa dan balik modal apa enggak. Ternyata kita harus pisahkan ya antara bisnis dengan budget rumah tangga
senang banget ya ini acara penuh tips dan rahasia sukses. Semoga Mbak juga segera melanjutkan usahanya yang sempat diabaikan.
Seru, ya, dari kecil sudah dibiasakan menjadi pengusaha. 🙂
Yukkk segera eksekusi idenya 🙂
Keren ilmunya pokoknya nih
setuju kak dian, memang insightfull ya acara kemarin.. lagi mulai membangun niat2 bisnis yang pernah tenggelam nih kak
Kata kara om bob sadino luar biasa