Why can’t I just read all day, everyday?
– Unknown
Assalamu alaikum,
Cuma butuh waktu satu hari untuk melahap tuntas-tas-tas buku setebal 330 halaman ini. Lupa makan, males nyalain laptop, bahkan nyaris nyiapin makanan buat orang-orang di rumah. Ika Natassa sekali lagi sukses membuat aku semakin kecanduan akan karya-karyanya.
Ale dan Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya.
Kini, lima tahun setelah perkenalan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka.
Di awal membaca buku ini, aku merengut. Sukses harus berpikir serius dengan istilah-istilah baru yang banyak dimasukkan oleh penulis. Kemudian aku dibikin senyam-senyum sendiri membaca bagaimana Ale dan Anya menunjukan cara mereka saling mencintai, yang bikin bolak balik dihantui perasaan kanget sama Mas Met. Puncaknya aku nangis bombay. Air mata ga bisa berhenti menetes kala Anya dan Ale menceritakan perasaan kehilangan mereka akan Aidan. Rasanya aku pun mendadak dihinggapi perasaan rindu akan kehadiran buah hati.
Gaya penulisan Ika Natassa yang sehari-hari bikin semakin asik menikmati alur cerita ini. Anya dan Ale bergantian bercerita. Bonus dari cerita ini adalah closure dari Antalogi Rasa. Buat pecinta novel Antalogi Rasa, novel ini “membocorkan” bagaimana ending setelah Antalogi Rasa.
Overall, buku ini masuk kategori “WOW” buat aku. Ga heran buku ini laris manis dalam sekejap ketika pre-order berlangsung. Dan katanya di toko buku pun ga jauh beda. Mungkin aku termasuk yang beruntung masih bisa mendapatkan buku ini di toko buku.
Oh dan mulai sekarang, aku hijrah dari tim Beno ke tim Ale!! Yeayyyy!!!
Happy reading,
Waaa kitaa samaan mbak . . Toss duluu. . Hehehe aku juga baca novel ini cuman seharii soalnya penasaran banget sama alur ceritanya. Ale dan anya berasa reall banget. Kece pokoknyaa