bismillahirrahmanirrahim,
Memilih penyedia layanan Internet lokal, atau internet service provider (ISP) terbaik itu ada seninya, dan seringkali aku mesti membandingkan banyak layanan perusahaan yang beda-beda. Pertama, aku akan putuskan lebih memilih ISP berdasarkan keunggulan layanannya. Apa aku pilih tentunya tidak selalu sama dengan pilihan paket internet orang lain, bukan karena dari sisi banyaknya pilihan yang akan memperlihatkan sisi nyentrik masing-masing orang, tapi juga karena tantangan sinyal jaringannya.
Dalam hal tantangan yang dimaksud, adalah batas maksimum dalam mendapatkan bar sinyal jaringan dari paket internet suatu ISP. Kadang ada layanan yang mendapatkan 1 bar sinyal atau tiba-tiba sinyal jaringannya hilang. Minimal saya mesti dapatkan 3 bar untuk bisa menikmati jaringan 4G penuh. Dari situ saja aku sudah mempersempit daftar yang akan dipilih.
Tips Klasik Memilih ISP
Kemudian, aku mungkin perlu membandingkan apakah ISP yang dimaksud sudah berikan kecepatan koneksi yang konsisten sesuai dengan yang ditawarkan? Selanjutnya juga yang tidak kalah penting adalah harga yang ditawarkan. Harga sudah barang tentu jadi pertimbangan penting, setelah urusan jaringan dan kecepatan sudah dianggap baik.
Pilihan lain, rasanya hanya opsional saja, misalkan ada yang mengawinkan paketan internet dengan paket nelepon, atau pake layanan daftar nonton gratis di fasilitas nonton film streaming legal. Tapi, pada akhirnya, aku harus bisa membuat pilihan akhir dengan memilih ISP lokal yang menawarkan jenis layanan yang aku inginkan, yang umumnya diringkas jadi kecepatan tertinggi dengan harga terendah. Klasik memang.
Tapi hal klasik itu yang memang jadi penentu utama bagi kita yang digolongkan sebagai bukan keturunan Ruhut Sitompul, atau tidak punya hubungan sudara dengan keluarga Bakrie lebih-lebih bukan keluarga jauhnya Mark Zuckerberg, terlalu halu. Sobat miskin semacam aku akan lebih memilih paket yang serba maksimal. Cukup bar untuk internetan pada segala jenis posisi tubuh, entah berdiri, duduk, menungging, atau sambil tiduran. Terutama juga di peturasan atau kamar kecil, sinyal wajib sangat wajib muncul minimal 1 bar.
Artinya, layanan internet dari provider yang saya pilih harus memenuhi hidup saya dengan jaringan internet yang baik selama 24 jam. Memang tidak ada satu service internet yang akan bertanya pada pelanggannya, di mana dikau tinggal? Karena ekosistem serta jaringan yang mereka bangun ada kalanya belum menyentuh pelosok-pelosok tertentu. Bagi aku itu bukan salah provider, tapi lebih ke apakah sesorang punya niat untuk hidup lebih digital, oleh karenanya akan mencari rumah yang ramah sinyal ISP untuk kebutuhan mereka sendiri.
Pilihan Yang Makin Unik
Walau demikian, pihak ISP telah berusaha keras mempertemukan jaringan dengan pasarnya. Di mana terdapat penetrasi penjualan smartphone yang tinggi, di situlah pula para penyedia servis akan memenuhi kebutuhan akan jaringan internet kepada para pemilik smartphone. Karena ada perang layanan, maka masing-masing layanan akan berikan serba kemudahan dengan kemampuan masing-masing. Dari sinilah opsi-opsi paket jadi metode utama bagi penyedia layanan internet untuk berpenetrasi. Bisa dibilang perang mereka, keuntungan kita sebagai konsumen.
Akhirnya kita benar-benar harus memilih layanan terbaik di kelas harga. Masing-masing ISP biasa memecah harga dari nominal Rp. 50-60 ribu. Rp. 30-40 ribu. Rp. 10-20 ribu, hingga pada kelas “harian” Rp. 3000-5000. Kita akan memilih mana kiranya yang paling murah dan terjamin. Ada yang berikan layanan data bulanan, dwi mingguan, mingguan, hingga harian.
Ada yang berikan layanan data akumulatif, ada yang harus habis hingga detik terakhir paket habis, jika tidak habis ya hangus begitu saja. Adapula yang memberikan layanan kalong, atau tengah malam, serta layanan sosial media partikular. Sehingga dari situ saja sudah bisa dipilah-pilah, maka manusia socialite, makna manusia kalong. Biasanya pilihan itu juga cenderung permanen, tapi kadangkala ada juga mereka yang menyelingkuhi pilihan dengan paket internet ISP lainnya.
Secara umum, kebanyakan orang lebih memilih ISP yang sudah punya nama besar daripada layanan yang coba-coba, karena layanan yang sudah melayani dari tahun munculnya internet, akan menyediakan koneksi Internet yang selalu ada, stabil dan tidak rewel. Tapi, ini Indonesia, seringkali pelanggan, mendapatkan layanan Internet tersendat hingga sekedar buka browser web menunggu hingga beberapa menit.
Alasannya terutama adalah cuaca. Di Indonesia ada ISP yang mematikan layanan 4G saat hujan petir untuk kurangi resiko servis, tapi ada pula yang ambil resiko. Beberapa layanan yang bagi saya stabil dan selalu ada di setiap cuaca buruk, adalah pemain yang punya peran lama di dunia Internet Indonesia, ambil contoh salah satunya adalah Telkomsel.
ByU Gebrakan Baru ISP
Saat ini telkomsel menggebrak dengan memperkenalkan ByU, layanan paket yang ditujukan khusus penggila internet. Apa yang ditawarkannya semata demi kebutuhan mereka yang ingin tetap online, sehingga kebutuhan dasar seperti menelepon dan mengirim SMS lambat laun digantikan oleh layanan pesan dan telepon melalui sosmed.
Satu hal yang unik dari layanan baru ini, adalah upaya pemasarannya yang benar-benar breakthrought, melabrak segala jenis kebiasaan pemasaran yang ada, serta mempercayakan sepenuhnya pada kemampuan milenialis pecinta internet untuk melakukan registrasi berbasis online. Tidak lagi pada penyedia di Konter-konter pulsa, yang terkadang orang yang hendak membeli nomor baru sudah otomatis ikut mendaftarkan namanya pada KTP dan KK palsu. Toh jarang ada yang mau repot mengingat nomor KTP dan KK dalam melakukan registrasi.
Tidak untuk ByU. Pada saat layanan ini menyediakan pendaftaran online, artinya kamu harus menyediakan nomor registrasi yang legit. Bagi generasi pecinta Internet hal semacam itu mudah-mudah saja, apalagi bila mereka terbiasa melakukan layanan pinjaman uang online di mana mereka wajib mengingat nomor kependudukan, NIK, KK, hingga nomor pajak.
Selanjutnya (sebenarnya bisa dikatakan langkah sebelumnya), adalah memilih paket yang diinginkan. Variasinya harian, tiga harian dwi mingguan, atau bulanan. Ditambah pilihan add-on untuk mengaktifkan beberapa fasilitas paket sosial media, seperti Facebook, Youtube, Instagram, Line, Joox, hingga Whats App. Sangat kreatif.
Pada akhirnya orang akan cenderung dan nyaman memilih satu layanan saja, karena di situlah nomor dia akan diingat banyak orang. Segala kemudahan paket internet yang ditawarkan dalam persaingan ISP memang sangat menarik, tapi selalu ada pertimbangan besar, akankah saya perlu berganti nomor ponsel hanya untuk mengejar paketan yang lebih baik banyak fitur, serta lebih mudah jaringan dan akses? Pertanyaan itu saya kembalikan kepada kamu.
Kalau soal masalah harga? Relatif. Siapapun harus merasa nyaman dan berpikir bahwa dirinya sudah memilih paket internet termurah di antara penyedia ISP yang ada. Mereka yang ingin tetap setia dengan nomor ponsel nya, walau ISP penyedia nomor itu tidak menyediakan paket bagus, atau mereka yang pragmatis hanya membutuhkan paketan internet, tidak bisa disalahkan satu sama lain.
Recent Comments