bismillahirrahmanirrahim,
Jam baru menunjukkan pukul 08.00 pagi ketika kendaraan putih kami terparkir di area parkiran Kawah Putih. Sebenarnya parkir di atas ini terbilang cukup mahal, Rp 150.000 untuk kendaraan roda empat, belum termasuk tiket masuk. Apalagi aku hanya berdua saja dengan Mas Metra.
Tapi pagi itu kami memang buru-buru, aku sudah tak sabar ingin menikmati keindahan Kawah Putih sebelum semakin banyak orang berdatangan. Mengingat hari itu hari Minggu, sudah pasti Kawah Putih akan dipadati oleh pengunjung. Aku sedang tak ingin menggunakan Ontang Anting, kendaraan umum yang tersedia untuk menuju Kawah Putih, meski hanya perlu membayar Rp 35.000 per orang sudah termasuk tiket masuk tempat wisata.
Udara dingin dan bau belerang langsung seakan menyambut kedatangan aku di Kawah Putih, begitu kaki ini melangkah keluar pintu mobil. Aku bersyukur belum melepaskan jaket dari semalam ketika memutuskan untuk berkemah di Ranca Upas.
Langkahku terhenti sesesaat ketika seorang pedangang menjajakan masker seharga Rp 5.000 menghampiri. Agak sedikit mahal memang. Tapi aku tak punya pilihan mengingat aku lupa membawa masker sendiri dari rumah. Padahal menggunakan masker sangat dianjurkan di sini, mengingat bau belerang yang sangat kuat dari dalam danau.
Pesona Kawah Putih yang Romantis dan Eksotis
Setelah menuruni anak tangga, akhirnya danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha itu menyambut kedatanganku. Berada di ketinggian 2434 Mdpl, tanah di sekitar kawah ini berwarna putih akibat tercampur belerang, sementara air di danau ini berwarna toska, dan kadang berubah menyesuaikan dengan kadar belerang yang ada air danaunya, serta cuaca dan suhu.
Aku tak bisa menemukan kata lain untuk menggambarkan pesona Kawah Putih ini selain cantik. Aku memang bukan tipe orang yang bisa mendeskripsikan sesuatu. Tapi yang pasti pemandangan di Kawah Putih ini sungguh breath taking. Dengan suhu sekitar 22 derajat celcius di siang hari yang membuat aku harus berjuang melawan rasa dingin, aku tak lantas minta buru-buru kembali ke tempat parkir. Padahal petugas setempat terus mengingatkan, kalau batas waktu di tempat ini adalah 15 menit, karena khawatir bau belerang akan membuat sesak napas.
Selain kawahnya, hutan kecil dengan deretan pohon Cantigi juga menarik perhatianku. Seakan pohon-pohon ini memang sengaja tumbuh untuk membuat Kawah Putih semakin terlihat eksotis sekaligus romantis. Tak heran kalau banyak yang menjadikan objek wisata ini sebagai tempat untuk foto Pre Wedding. Aku pun tak ingin ketinggalan, ikut mengabadikan momen berduaan dengan suami tersayang.
Siapa yang sangka kalau tempat cantik ini dulunya dianggap tempat yang angker oleh masyarakat setempat. Mereka memiliki keyakinan kalau Kawah putih ini adalah tempat bersemayamnya arwah para leluhur mereka dan menjadi pusat kerajaan bangsa Jin. Adanya burung yang terbang di kawasan ini dan jatuh mati memperkuat keyakinan ini. Kawasan Kawah Putih ini baru dibuka untuk publik tahun 1987.
Cara Menuju Kawah Putih
Indonesia memang penuh dengan tempat-tempat wisata yang memukau. Kawah Putih hanyalah salah satu dari bukti Wonderful Indonesia. Bagi yang ingin berwisata ke tempat ini, aksesnya juga cukup mudah kok.
Kawah Putih yang masuk wilayah Bandung Selatan ini terletak di jalan Raya Soreang – Ciwidey KM 25. Mudah sekali menuju tempat ini, apalagi jika membawa kendaraan pribadi. Karena kini sudah ada tol Pasir Koja- Soreang, dari Soreang tinggal mengikuti petunjuk arah menuju Ciwidey. Tak perlu takut nyasar, karena papan petunjuk arah menuju Ciwidey cukup banyak. Bila perjalanan lancar, tak sampai 2 jam untuk tiba di Kawah Putih dari kota Bandung.
Saran dari aku bila ingin mengunjungi Kawah Putih, bawa jaket juga masker. Siapkan sedikit stamina untuk turun dan naik tangga menuju kawah. Bagi yang lanjut usia tak perlu khawatir tidak bisa menikmati Kawah Putih karena harus melewati tangga. Bisa kok menikmati keindahan Kawah Putih dari atas.
Untuk harga tiket masuk ke Kawah Putih dikenakan tarif sebesar Rp 18.000,- per orang, sementara untuk wisatawan asing sebesar Rp 50.000,-. Seperti yang sudah aku ceritakan, tempat parkir kendaraan terbagi dua, di atas seharga Rp 150.000,- untuk kendaraan roda empat, dan di bawah sebesar Rp 6.000,-Bila parkir di bawah tentunya harus naik Ontang Anting untuk sampai ke atas, harga tiketnya Rp 13.000,- untuk pulang pergi per orang. Menurut aku sih jelas lebih murah naik Ontang Anting.
So, sudah siap untuk menikmati wonderful Indonesia ke Kawah Putih? Aku sudah tak sabar untuk menjelajah ke tempat-tempat wisata lain di Indonesia. Alam Indonesia memang penuh pesona ya.
Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Wonderful Indonesia Blog Competitions 2018. Ayo ikutan dan ceritakan kisah kamu menjelajah kecantikan alam Indonesia. Untuk pendaftaran bisa dilihat di sini ya.
Ingin ke kawah putih lagi, meskipun udah dua kali kesana, tetap rindu suasananya
Aku pernah ke kawah putih tspi gacpunya foto bagus2 karena ya masih baru2 pacaran, masi malu2 kucing kucingan gitu. Kawah putih ini ngangemin deh. Kalau kubilang beautiful disaster.
Impian banget bisa ke Kawah Putih dan foto berdua sama suami kek gitu teeh…
Belom…kami belom sampai sini.
Bismilllah~
Semoga aku bisa juga ke Ciwidey.
Wahh,, kece kali kawah putihnya mbak, bawa keluarga pasti lebih romantis. Oh ya, ontang anting itu seperti apa ya mbak???
Romantis gitu kok angker yaaa. Aku jadi bayangin kaya drama2 terus ada gadis cantik muncul dr kawah dan terbang, hahaha
Ooh ternyata jatah waktunya cuma 15 menit ya. Pendek sih, tapi ya gimana, demi kesehatan
Tapi ya aku tetep akan ke sana sih kalau ada kesempatan. Terkenal euy
Dulu kayaknya pernah jadi tempat syuting film My Heart
Setiap aku foto di kawah putih selalu beda rasanya. selalu ada yangbaru dan beda. apalagi dimasa tertentu tampilannya jadi kayak diluar negeri
Wah aku dari dulu pengen banget ke siniii.
Btw tempatnya dibioang angker mungkin karena suasananyaa..
Semoga bisa ke sini nanti
Cieee ada panda di kawah putih. cie…. cubangetttt. BTW Kak, 22 derajad itu lumayan anget lo. Bondowoso kalo lagi dingin bisa di bawah 18 Kak. Brrr…..
Tahun lalu aku kesana juga sama anak-anak. Seru banget ga penasaran lagi. Haha
Fotonya minta sama fotografer yang disana. Jadi bagus.
dari segi pandangannya beda ya teh, aku kemarin ke kawah putih tuh malah cenderung ramai wow gituu, padahal lagi covid-19 hihi