dompet dhuafa public expose 2018

Dompet Dhuafa 25 Tahun Membentang Kebaikan

Bismillahirohmanirohim,

Dompet Dhuafa. Siapa sih yang saat ini belum pernah mendengar nama yayasan ini? Sebuah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk mengangkat harkat sosial kaum dhuafa ini berawal dari empati sebuah komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan rakyat miskin.

Sejak kelahiran Harian Umum Republika di tahun 1993, para wartawannya aktif mengumpulkan zakat 2,5% dari penghasilan mereka. Dana yang dikumpulkan tersebut disalurkan langsung pada kaum dhuafa yang mereka temui dalam tugas mereka. Namun, dengan manajemen dana yang dilakukan saat itu dirasa tidak dapat bekerja secara maksimal. Karenanya mereka terdorong untuk lebih dikembangkang, mengubah organisasi tersebut menjadi yayasan agar bisa lebih banyak lagi membantu.

25 tahun Membentang Kebaikan

Di tahun 2018 ini Dompet Dhuafa memasuki usianya yang ke-25 tahun. Tepatnya pada 30 Januari 2018. Di hari itu pula aku berserta teman-teman blogger dan media  mendapat undangan dari Dompet Dhuafa untuk menghadiri acara Public Expose 2018.

Bertempat di Gado-Gado Boplo, Menteng, telah hadir pula drg. Imam Rulyawan sebagai Direktur Utama Dompet Dhuafa, Iwan Ridwan sebagai Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise, Mukhlis Bahrainy sebagai Pengusaha Agroindustri, serta Fadhil sebagai Pendamping Ekonomi Program Green Horti Mojokerto yang akan tampil sebagai pembicara. Tema yang dibahas pada hari itu adalah tentang kinerja Dompet Dhuafa di 2017 serta target mereka di 2018 ini.

25 tahun bukanlah tahun yang sebentar. Dengan visi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan, dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang berkeadilan, sampai di tahun 2018 ini Dompet Dhuafa telah memiliki:

  • 17 cabang dan perwakilan dalam negeri
  • 5 cabang luar negeri
  • 9 kantor layanan
  • 138 program
  • 18 gerai sehat layanan kesehatan cuma-cuma
  • 5 rumah sakit
  • 4 sekolah
  • 7 outlet mini market Dayamart
  • 1 De Fresh
  • 14 unit bisnis

Membantu Sesama Hidup Menjadi Lebih Berkah

Selama perjalanan 25 tahun ini, Dompet Dhuafa semakin menguatkan potensi lokal dengan menjalankan konsel Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun Indonesia Berdaya

-drg. Imam Rulyawan MARS, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi

Green Horti adalah salah satu program Dompet Dhuafa untuk pemberdayaan petani. Dengan konsep 3M (Mustahik Move to Muzaki), Dompet Dhuafa mengembangkan lahan seluas kurang lebih 6 Ha menjadi media pengembangan produksi pertanian. Tentu saja dalam menjalankan programnya, Dompet Dhuafa selalu melakukan pendampingan dan monitoring.

Sebuah video diputar menampilkan Kang Maman, seorang petani yang mendapatkan bantuan dari Green Horti. Kang Maman tadinya adalah petani biasa, tapi kini ia dan kelompok taninya bertani sayur organik. Dulu, Kang Maman sempat ragu untuk menyekolahkan anakna, kini ia tak ragu untuk mendorong anak kedua dan ketiganya agar menggapai cita-cita mereka. Bukan saja perekonomian Kang Maman yang menjadi lebih baik, tapi kini Kang Maman bahkan bisa membatu kaum dhuafa lainnya.

Dompet Dhuafa Social Enterprise melakukan pengembangan dan penguatan usaha-usaha berbasis Sosial Enterprise yang profesional menuju kemandirian usaha dan menciptakan nilai-nilai sosial dalam rangka meningkatkan pemerataan sosial, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

-Iwan Ridwan, Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise

Tantangan 2018, Yuk Kita Ikut Menyumbang!

Di usia ke 25 tahunnya, Insya Allah Dompet Dhuafa bertekad untuk terus membentang kebaikan dan menguatkan ekosistem pemberdayaan dhuafa. Tentunya tetap berada dalam lima pilar seperti yang sudah dijalani selama ini, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan dakwah.

Lantas, bagaimana dengan tantangan di 2018 ini?

Berdasarkan data dari BPJS 2017, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 25,68 juta jiwa. Sementara penerima manfaat Dompet Dhuafa baru sekitar 1,76 juta jiwa dari hasil penghimpunan Dompet Dhuafa senilai  340,78 milyar.

Itu berarti masih ada 23,92 juta jiwa lagi yang harus dibantu dan membutuhkan dana sekitar 90 triliyun lagi. Angka yang besar? Tentu tidak bila kita semua mau saling membantu.

Tidak ada alasan untuk memberi. Dompet Dhuafa transparan dan jelas.

-Ustad Abdul Somad

Di tahun 2016 lalu, Dompet Dhuafa mendapatkan apreasiasi internasional, Ramon Magsaysay Award dalam bidang kemanusiaan. Ramon Magsaysay Award adalah sebuah penghargaan untuk  mengenang mantan Presiden Filipina, Ramon Magsaysay, dalam menyebarkan keteladanan intergritasnya dalam menjalankan pemerintahan, kegigihannya dalam memberikan pelayanan umum, serta idealisme pragmatisnya dalam suatu lingkungan masyarakat yang demokratis.

Selain Dompet Dhuafa, satu-satunya yang pernah mendapatkan Ramon Magsaysay Award di Indonesia adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini adalah sebuah bukti bahwa Dompet Dhuafa telah  menjalankan nilai lembaga yang selama ini mereka yakini, yaitu INSPIRASI (Islami, Universal, Peduli, Inovatif, Responsif, Amanah, Profesional).

Kalau menurut aku, sudah tak perlu ragu lagi pada Dompet Dhuafa. Mari kita percayakan bantuan lewat Dompet Dhuafa. Bagaimana menurut kalian?

Dompet Dhuafa

Instagram: @Dompet_dhuafa

Facebook: Dompet Dhuafa

Twitter: @Dompet_dhuafa

bersama teman-teman blogger dan narasumber

pic source: Annisa
assalamu alaikum,
dian ravi
DianRavi

About The Author


dianravi

Dian Safitri, travel and lifestyle blogger muslimah yang berdomisili di Jakarta, Indonesia. Pecinta kopi dan makanan. IVF Surviver.

3 Comments

  1. Pencapaian yang dompet dhuafa raih sepanjang tahun 2017, bukti nyata para donatur yang tetap membantu, dan hasil kerja keras tim dompet dhuafa yang patut diacungi jempol ya ka

  2. Alhamdulillah … DOmpet Dhuafa maish tetap bertahan ya mba. Senang sekali jika masih ada lembaga yang care pada kebaikan demi kebaikan. Tapi ini juga harus dilakukan dengan masyarakat lain ya agar kebaikan itu tetap ada 🙂

Leave a Comment