Kampung Keputih Tegal Timur Salah Satu yang Menginspirasi di Surabaya

Bismillahirohmanirohim,

Surabaya, Surabaya oh Surabaya

Kota kenangan, kota kenangan tak kan terlupa…

Penggalan lagu tema pahlawan itu sering dilatunkan oleh kedua orangtuaku sejak kecil, mengenalkan aku pada Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Tapi perkenalanku dengan Surabaya hanya sebatas lagu itu saja, karena kenyataannya aku tak pernah diajak berkunjung ke ibukota provinsi Jawa Timur itu. Baru setelah aku menikah dengan orang Jawa Timur, mau tak mau Surabaya selalu menjadi kota persinggahan aku setiap ingin pulang menemui kedua orangtuaku.

Selain sebagai ibukota Jawa Timur, Surabaya juga merupakan kota metropolitan terbesar di provinsi ini. Daerah metropoilitan Surabaya, Gerbangkertosusila (akronim dari Gersik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa (2010), adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda, dan dua buah pelabuhan, Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung.

Beberapa tahun terakhir ini aku ikut melihat bagaimana Surabaya berubah ke arah yang lebih baik. Surabaya berhasil mengembangkan potensi dirinya dalam membangun industri keatif dan berhasil menjadi kota yang menginspirasi. Surabaya berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Tebaik Se-Asia Pasifik versi Citinet pada tahun 2012 di bawah kepemimpinan ibu  Tri Rismaharini, atau yang biasa dikenal dengan nama Ibu Risma sebagai wali kota Surabaya. Prestasi Surabaya tidak berhenti sampai di sana, berkat terobosan yang dilakukan oleh Ibu Risma dalam birokrasi di Surabaya, Surabaya menempatkan posisi kedua indeks persepsi korupsi pada 2015 oleh Transparency International Indonesia (TTI).

Sebagai mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ibu Risma membuat taman-taman menjadi lebih menarik. Bukan hanya dengan menanami rerumputan dan pohon rindang saja, tapi juga dengan menambah berbagai fasilitas bagi warga kota. Taman Bungkul salah satu contohnya yang berhasil meraih penghargaan di Asian Townscape Award 2013 pada kategori Taman Terbaik Se-Asia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bukan hanya taman yang berubah semakin menarik, perkampungan kumuh pun disulap menjadi lebih hijau. Para warga kampung tersebut diberi kesadaran tentang mengelola sampah, limbah, serta penanaman pohon agar tampak lebih asri. Yang menarik, bukan saja membuat lingkungan lebih hijau, tapi warga pun jadi mendapat penghasilan tambahan dengan cara memilah sampah agar disetorkan ke bank sampah untuk didaur ulang.

Tentu saja pemerintah kota Surabaya tidak bekerja seorang diri dalam mengembangkan potensi dirinya membangun industri kreatif hingga menjadi kota yang menginspirasi saat ini. Ada kerjasama dengan masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR).

Seperti Kampung Berseri Astra yang berlokasi di Kampung Keputih Tegal Timur, Surabaya. Wilayah yang dulunya merupakan kawasan pembuangan akhir sampah itu kini disulap menjadi pemukiman bersih dan hijau. Kampung Berseri Astra ini merupakan hasil dari Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan oleh Astra pada bidang pendidikan, lingkungan, Usaha Kecil dan Menengah (UMK), serta kesehatan. Kampung Berseri Astra diresmikan pada 14 Oktober 2014 yang dilaksanakan oleh perwakilan Pemerintah Kota Surabaya dan Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk, Prijono Sugiarto.

Peresmian Kampung Berseri Astra diresmikan

Ada tiga aspek yang menentukan kenapa dipilihnya Kampung Keputih Tegal Timur ini menjadi Kampung Berseri Astra, yaitu:

1. tata lingkungan kampung yang baik,
2. sifat gotong royong penduduk kampung,
3. kemudahan akses untuk melakukan sosialisasi dan pengawasan program tanggung jawab sosial

Perencanaan pembangunan dan pengembangan Kampung Keputih Tegal Timur ini akan dibagi ke dalam tiga tahapan:

• 2013-2014 menjadi kampung yang bersih dan asri
• 2015-2107 menjadi pusat wisata edukatif
• 2020 menjadi ikon kota Surabaya

Adapun program-program yang dijalankan demi terwujudnya Kampung Berseri Astra ini meliputi:

• Water treatment plan, yaitu mengolah air sungai menjadi air bersih
• Penanaman produktif dimana warga menanam bunga hingga buah-buahan di dalam polybag.
• Rumah hijau atau tempat pembutan kompos
• Bank sampah
• Rumah pintar, tempat bagi para ibu rumah tangga untuk mengelola usaha kerajinan tangan serta sarana bermain anak

bank sampah

mengolah sampah menjadi kompos

Selain di Kampung Keputih Tegal Timur, program Kampung Berseri Astra juga dijalankan di enam wilayah lainnya, yaitu di Sungai Bambu-Jakarta, Warakas-Jakarta, Papanggo-Jakarta, Cakung Barat-Jakarta, Suoh-Lampung, dan Pasirluyu-Bandung.

Sudah bertahun-tahun PT Astra Internasional melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini tak terlepas dari filosofi yang dianut oleh PT Astra Internasional, catur darma, yaitu menjadi milik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Kampung Berseri Astra di Surabaya ini hanya salah satu kesuksesan Inspirasi 60 Tahun Astra dalam menunjukan kepeduliannya terhadap Indonesia.

Referensi:

Gulalives.co. 2016. Prestasi yang Diraih Risma. (Diakses tanggal 19 Juni 2017)

Detiknews.com. 2013. Menata Surabaya, 6 Wajah Baru Surabaya Setelah Ditangani Risma.(Diakses tanggal 19 Juni 2017)

Antaranews.com. 2016. Kampung Berseri Astra Ubah Tempat Sampah Jadi Jawara Peduli Lingkungan. (Diakses tanggal 20 Juni 2017)

Satu-Indonesia.com. 2014. Kampung Berseri Astra Surabaya Diresmikan. (Diakses tanggal 19 Juni 2017)

Wikipedia. Kota Surabaya. (Diakses tanggal 19 Juni 2017)

**Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog inspirasi 60 tahun Astra dengan tema: Bagaimana Surabaya mengembangkan potensi diri dalam membangun industri kreatif dan menjadi kota yang menginspirasi**