Masak Bareng San Remo di Kitchen Lab Sukanda Djaya

Bismillahirohmanirohim,

“Ga usah panik, ga usah panik,” aku mencoba untuk menenangkan diri sendiri dalam hati. Diam-diam mataku tertuju pada angka jam perkiraan tiba di layar telepon pintarku, 08.01. “Mati. Telat deh ini,” ujarku dalam hati. Sosok pria di balik kemudi sepertinya membaca kegelisahanku, dia pun berusaha melarikan mobil dengan kecepatan maksimal, semaksimalnya saat jalanan ibukota tengah dipadati kendaraan bermotor.

Entah kenapa Jakarta rasanya semakin hari semakin macet. Masa dibutuhkan waktu lebih dari 2 jam dari rumah untuk mencapai Stasiun Sudirman? Padahal aku sudah memperhitungkan jalanan macet. Tetap saja terlambat. Eh sebentar, memangnya aku mau kemana pagi-pagi sudah meluncur menuju kawasan Sudirman?

Jadi, hari Rabu, 1  Januari 2017 lalu, aku mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan masak bareng San Remo bareng beberapa blogger ibu-ibu. Acaranya sendiri sebenarnya berada di kawasan industri Cikarang, di gedung PT Sukanda Djaya, yang merupakan perusahan yang mengimpor San Remo. Tapi aku diminta berkumpul di Stasiun Sudirman, nantinya ada kendaraan yang akan membawa kami menuju kawasan industri.

Singkat cerita, akhirnya aku berhasil sampai juga di Stasiun Sudirman jam 8 lewat. Dengan rasa bersalah karena telat aku mencoba mencari mobil Grand Max seperti yang tertera di email brifing. Tapi ternyata mobil yang menjemput diganti Livina, akibat plat nomor Grand Max ganjil sehingga susah untuk menembus area Sudirman. Ga masalah sih sebenarnya mau pakai mobil apa pun juga. Tapi yang jadi masalah adalah, jumlah kami semua berlima. Bagaimana coba untuk bisa muat masuk ke dalam mobil? Untungnya ada kendaraan satu lagi, sehingga akhirnya hanya 4 penumpang di mobil yang aku tumpangi.

Kali ini aku beruntung, jalanan menuju kawasan industri cukup lancar. Allah memang Maha Adil ya. Setelah sebelumnya aku diuji dengan jalanan macet, kemudian dikasih kelancaran. Alhamdulillah. Menjelang pukul 10 rombongan pertama sudah tiba di gedung PT Sukanda Djaya. Aku dan beberapa blogger yang berada di mobil pertama ini pun lantas berpoto-poto dan langsung diunggah ke instagram masing-masing dan mention @sanremoindonesia dengan hastag #masakbarengsanremo.

Ga perlu nunggu terlalu lama sebelum kami diajak masuk ke Kitchen Lab-nya Sukanda Djaya. Sambil menanti rombongan satu lagi, kami pun langsung menyibukkan diri mengambil gambar. Ternyata begini ya cerita dibalik layar seorang blogger. Berhubung ini event blog kedua aku, jadi rasanya aku masih rada kikuk, berusaha ngikutin aja aktivitas para blogger lainnya.

Setelah semua datang, acara pun segera dimulai dengan Chef Joshua memberikan sedikit product knowledge mengenai San Remo. Aku mengambil duduk di paling depan. Ini penting demi angle poto yang tak dihalangi siapa pun.


Ini dia Chef Joshua yang lagi ngasih product knowledge San Remo

Sekilas Soal San Remo

San Remo merupakan produk pasta yang diimpor dari Australia dengan resep tradisional yang diciptakan oleh Luigi Croitti sejak tahun 1936. Pasta San Remo diproduksi dari gandum Durum Semolina yang tumbuh di dataran sejuk dan diolah dengan menggabungkan metode tradisional Italia serta tekonologi modern. Sehingga akhirnya menghasilkan kualitas gandum yang terbaik untuk menjadi pasta yang terbaik, otentik, serta tekstur pasta al dente.

Chef Joshua juga bercerita kenapa kok pasta yang makanan Itali tapi pabriknya di Australia. Kenapa ayo? Rupanya pasta ini makanan favorit semasa perang dunia kedua. Mungkin karena mengenyangkan dan mudah memasaknya. Tapi di Italia sudah susah mencari tanah untuk menanam gandum. Akhirnya dicarilah wilayah lain yang punya kontur tanah dan cuaca yang cocok untuk menanam gandum, dan Australia-lah tempat yang dipilihnya. Lagipula, ini jadi memudahkan untuk mengimpor ke Indonesia. Coba kalau harus dari Italia langsung? Kan pasti mahal banget harganya.


produk-produk San Remo

Selain pasta, San Remo juga memproduksi pasta sauce dan varian produk lainnya, seperti:

  • Pasta saucce dengan pilihan rasa Tomato and Basil; Tomato, Onion, Garlic, and Spicy; Tomato and Capsicum; Napolitana; Bolognese; serta Bolognese and Mushroom
  • La Pasta, yang merupakan pasta siap saji dengan beragam pilihan rasa sebagai berikut, Alfredo; Macaroni  Cheese;  Sour Cream and Chives; Mushroom and Herb; Four Cheese; Chicken Curry, serta Carbonara.
  • Ada juga pasta-pasta khusus seperti Instant Lasagna; Curly Instant Lasagna; Couscous; Egg Noodle Tagliatelle; Vegeroni Spirals Tricolori, dan Fettuccine all’ uovo

Sementara untuk varian pasta dari San Remo sendiri terbagi dalam dua jenis, long pasta dan short pasta. Long pasta itu seperti spaghetti, instant spaghetti, angle hair, fettuccine, linguine, vermicelli, spinach fettuccine, dan spaghetti wholemeal. Untuk varian short pasta-nya terdiri dari penne, spirals, small shells, rigatoni, bowties, fusilli, fusilini, elbows, macaroni, dan serta soup pasta.

Sepertinya ga akan salah memilih San Remo, karena selain pasti kuaitasnya baik, varian pastanya juga sepertinya hampir yang terlengkap yang ada di Indonesia.


let’s start cooking Gimana ga ngiler coba kalo yang diliat kaya gini, blom lagi wanginya

Setelah Chef Joshua selesai mempresentasikan product knowledge San Remo, dia pun mulai mempraktekan membuat aneka olahan pasta. Ada tiga menu yang Chef Joshua buat hari itu, Curly Lasagna Pesto Seafood, Thai Beef Small Shell Salad, serta Salmon Fettuccine with Creamy Rocket Sauce. Yang harus kami lakukan hanyalah menonton,  merekam gambar, dan menahan air liur.

Yang menyenangkan Chef Joshua ga pelit berbagi ilmu. Sambil memasak dia pun membagikan beberapa tips soal memasak:

  1. Agar ga lengket, pasta itu dimasak dengan perbandingan air dan pasta berbanding 10:1. Untuk 500 gram pasta, maka air yang diperlukan adalah 5 liter air. Tambahkan satu atau dua sendok garam untuk mengurangi kelengketan.
  2. Cara mengetahui apakah pasta sudah matang atau belum dengan cara menggulung pasta yang tengah kita masak dengan garpu. Kalau bisa tergulung rapih, artinya ia sudah matang sempurna.
  3. Cuci sayuran dengan air es. Ini untuk menjaga sayuran tetap crunchy. Selain itu bila ada serangga, ia akan mengambang di atas, memudahkan kita untuk membuang serangga tersebut.
  4. Ikan yang berdaging merah seharusnya tidak dicuci. Karena justru bakteri akan masuk dari air yang mengalir itu. Kalau kotor, cukup tepuk-tepuk bagian luarnya saja, atau buang bagian luarnya. Ini berlaku juga untuk daging merah.


Curly Lasagna Pesto Seafood


Salmon Fettuccine with Creamy Rocket Sauce


Thai Beef Small Shell Salad

Sekitar jam 12 siang akhirnya semua makanan itu siap dihidangkan. Ketiga menu itulah yang menjadi makan siang kami. Aku bersyukur karena rasanya sudah tak sanggup lagi mencium aroma masakan tanpa mencicipinya. Cacing-cacing di perut pun mulai bernyanyi cempreng. Selamat makan siang! Gimana rasanya? Semuanya enak-enak. Yang jadi  favorit aku  hari itu adalah Thai Beef Small Shell Salad-nya. Senang aja menikmati crunchy-nya sayuran, mangga, ditambah saus plum yang bikin rasanya segar.


we are team Angel Hair

Usai break makan siang dan shalat, acara pun kembali di mulai. Kali ini adalah cooking challenge. Dian masak? Keren ya. Sebenarnya sih kalau masak yang simple-simple dan pasta aku cukup sering juga bikin di rumah. Tapi kali ini harus masak di depan umum, agak grogi juga. Untungnya segmen ini dibikin per-team. Aku berdua Mbak Fika, dari team Angle Hair membuat Chicken Kilawin Fettuccine.


Chicken Kilawin Fettuccine

“Chicken apa, Mbak?” Aku pun ga mudeng. Aku ngikut aja ya. Siap disuruh-disuruh. Disuruh mengambil bahan aku nurut, disuruh numis, aku ikut, disuruh nyicip mangga yang kaya rujak yang diolah Mbak Fika aku pun manut sambil teriak “Pedes banget, Mbak!” Mataku melotot kepedesan, eh tapi enak. Seger banget. Kemudian nagih. Hahahahaha

Alhamdulillah, berkat menu Chicken Kilawin Fettuccine dari Mbak Fika ini, kami berhasil menjadi juara. Panci pasta stainless pun bisa aku bawa. Dan itu bukan satu-satunya bawaan pulangku. Di akhir acara, kami pun mendapat goodie bags yang isinya pasta San Remo, La Pasta, rice crackers, botol minum, dan masih banyak lagi.

Pulang ke rumah dengan senyum bahagia, drama hampir telat pun terlupakan. Bakal rajin-rajin bikin menu pasta San Remo nih abis ini. Terimakasih San Remo Indonesia.

Masih penasaran sama San Remo Indonesia? Kunjungi aja sosial media mereka:

Instagram :@sanremoindonesia

FB Pages : San Remo Indonesia

19 Comments

Add Yours →

Duuh, kebayang rasanya waktu ngambil foto makanan yang sedang dimasak ya..
Maunya fokus pada masakan, tapi harum dan penampakannya bisa buat perut bernyanyi-nyanyi hihihi..
Eh, iya…itu tanggalnya gak salah? Tanggal 18 Oktober 2017?

Aku belum pernah denger sama sekali tentang San Remo xD wkwkwkwkkw
kudet banget -_- garagara sering diboongin tante, ‘te minta pasta’, ‘yaudah itu indomie’ wkwkwk.

Daripada beberes rumah, mending masak akumah xD waaah what a great experience ya teh u.u maaaauuu, apa itu cuma untuk ibu”?

Alhamdulillah yaa, sebel macetnya diganti panci stainless steel sama San Remo. Terimakasih San Remo udah bikin teh Dian bahagia xD

Wah banyak banget variannya Mbak. Bisa pilih2 sesuai selera keluarga ya.

Ikut deg2an juga pas mbak Dian kejebak macet. Soalnya pernah berada di situasi seperti ini dan berakhir dengan ketinggalan kereta πŸ™‚

LAPAR.. LAPAR.. LAPAR,.. AKU LAPAAR..
Hahahaha.. Enak sekali kelihatannya. (Yaiyalaah). Aku gak ngerti banyak hal soal masak-masak begini. Yang kumengerti hanya bagaimana cara menghabiskannya. Hahaha.

Masakin dong, Di.. hehehe
Bikin laperr…
Kalo yg masak bisanya masak mie instan aja, masak produk San Remo gampang ngga??

Sebelum baca ini, aku sempat lihat postingannya di sosmed milik kak dian. Setelah baca… aku baru tau banget apa itu San Remo dan apa saja masakannya dan waaahhh… itu terlihat enak yaaa :9
Salah satu diantaranya sekilas terlihat seperti kwetiaw

Aah….mau banget makan pasta…
^^

Aku hobi makan makanan Itali, meskipun katanya bumbunya gak sekaya makanan Indonesia.
Rasanya kalo makan ada asin dari keju nya ituu…bikin ketagihan.

Heuumm~~

Leave a Reply