bismillahirrahmanirrahim,
Jakarta terancam tenggelam? Sebagai warga Jakarta yang sudah puluhan tahun tinggal di sini, terus terang aku sedih, miris, takut, mengetahui adanya kemungkinan ini. Sebelum aku lanjut bercerita, aku mau sharing video dulu ya. Karena video ini sedikit menjelaskan bagaimana Jakarta terancam tenggelam.
Sudah selesai menontonnya? Merinding enggak? Aku sih banget. Membayangkan kalau Jakarta benar-benar tenggelam, lalu bagaimana nasib warga Jakarta selanjutnya? Terutama warga Jakarta yang tinggal di bagian utara.
Agar tidak sampai terjadi, yuk mulai kenali apa sih yang akan menyebabkan Jakarta tenggelam, dan bagaimana kita bisa membantu mencegah agar hal ini jangan sampai terjadi.
Media Gathrering Penyelamatan Air Tanah Jakarta
Selasa, 15 Oktober 2019. Aku bersama teman-teman bloger lainnya dan media, diundang oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, dan Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, dalam acara media gathering yang bertema Penyelamatan Air Tanah Jakarta.
Terus terang saat awal menerima undangan ini aku bertanya-tanya dalam hati, kenapa harus menyelamatkan air tanah? Apa kaitannya dengan Jakarta yang terancam ternggelam. Apa kalian pembaca DianRavi ada yang sama belum pahamnya seperti aku?
Saat ini kebutuhan air bersih di Jakarta diperkirakan mencapai 846 juta meter kubik per tahun, sedangkan layanan air PDAM Jakarta hanya mencapai sekitar 62%. Tak heran bila kebutuhan air bersih sisanya dipenuhi dengan pengambilan air tanah. Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di bumi. Sekitar 50% penduduk bumi bergantung kepada air tanah untuk berbagai kebutuhan dasar.
Padahal pengambilan air tanah yang berlebihan di Jakarta inilah yang akan mengakibatkan turunnya muka air tanah sehingga menjadi penyebab penurunan tanah dan intrusi air laut. Terutama di wilayah Jakarta Utara. Oh no…..
Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah (CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. CAT ini merupakan satu kesatuan dari yang terdiri dari wilayah imbuhan air tanah, pengaliram air tanah, dan pelepasan air tanah. CAT Jakarta dibatasi oleh sungai Cisadane di sebelah Barat, Laut Jawa di sebelah Utara, Sungai Bekai di sebelah Timur, dan Daerah sekitar Paruh di Selatan.
Muka air tanah yang terekam pada tahun 2013 di wilayah CAT Jakarta sekitar -45 meter di bawah permukaan air laut. Namun pada 2018 sudah mengalami perubaan positif pada level -35 di bawah permukaan air laut.
Kurang lebih begini gambaran bagaimana Jakarta bisa sampai tenggelam:
Air tanah diambil secara berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan uka air tanah. Karena muka air tanah mengalami penurunan, tanah ambles dan air asin dari daerah pantai naik ke permukaan.
Faktor lain yang menjadi penyebab penurunan permukaan tanah Jakarta lain juga disebabkan oleh kompaksi tanah secara alamiah, pembebanan akibat bangunan, serta geotektonik.
Cara Menanggulangi Agar Jakarta Tidak Tenggelam
Jadi, apa yang harus kita lakukan agar Jakarta tidak tenggelam? Tentu saja kita harus melakukan penghematan menggunakan air tanah sejak sekarang. Caranya?
- mandi menggunakan shower
- matikan kran saat sikat gigi, jangan biarkan air terus mengucur
- gunakan toilet yang hemat air
- cuci pakaian saat sudah agak menumpuk
- matikan kran saat mencuci piring, tampung airnya terlebih dahulu
- jangan menyiram tanaman saat siang hari untuk mengurangi evaporasi
Untuk menggunakan air tanah rumah tangga, pemerintah memberlakukan perizinan air tanah. Dalam hal ini pemerintah mengatur posisi kedalaman yang boleh diambil beserta debit maksimalnya.
Selain itu kamu juga bisa membuat sumur resapan agar hujan bisa meresap melalui sumur tersebut.
Yuk, kita mulai hemat air. Selamatkan air tanah Jakarta sekarang, agar tidak perlu menunggu Jakarta tenggelam.
1 Comment
Add Yours →Wah, iya mbak… Kudu hemat air dari sekarang. Aku udah praktekin beberapa tipsnya, semoga bisa istiqomah