assalamu’alaikum,
Katanya bikin istri bahagia itu pahalanya besar. Dan buat bikin istri yang satu ini bahagia (aku maksudnya) adalah dengan bermain ke Taman Mini. Hip hip huraaaaa……
Cerita ini sebenarnya hampir satu tahun yang lalu. Sebelumnya pun pernah aku tulis di blog lama yang lagi proses aku tinggalin. Ceritanya dalam rangka latihan moto pake kamera baru, plus emang gatelan udah lama ga main keluar rumah aku minta ditraktir ulang tahun ke Taman Mini Indonesia Indah (yang ulang tahun itu pak suami tapi istrinya yang ngatur minta diajak jalan-jalan coba). Dulu ada masanya bilang bosen ke Taman Mini itu, tapi sekarang saking udah jarangnya ke Taman Mini bawaannya minta kesana terus. Hihihi
Jam 10 kurang akhirnya si mobil merah parkir di pelataran parkir yang deket Keong Mas. Rencana nya kita mau jalan kaki aja nyusurin TMII. Semoga kaki ga rewel ngeluh pegel yak. Kan aku yang minta.
Tempat pertama yang aku dan mas Met jejaki tidak lain dan tidak bukan adalah……. Naik kereta gantung. Hahhahaha aku sumpah kecanduan. Baru sebulan sebelumnya aku seorang diri naik kereta gantung ini sampai dua kali, dan sekarang ngajak Mas Met naik lagi. Ga bosen dan udah ga takut lagi buat naik kereta gantung.
Dan dari atas ini aku bisa merasakan kekecewaan ga akan bisa poto-poto di Istana Anak Anak. Padahal tadinya Istana Anak-Anak ini masuk dalam list tujuan hari ini. Liat dong betapa ramai-nya. Pupus sudah keinginan buat memotret istana lagi sepi.
Selepas dari kereta gantung, kulangkahkan kaki menuju Klenteng Kong Miao yang lokasi nya ga jauh dari Keong Mas. Patung Kilin menyambut kedatangan kami. Kilin itu sekilas mirip naga, meski sebenarnya ia adalah mahluk mitos yang berbadan menyerupai kuda dengan kepala dan sisik menyerupai naga. Dalam legenda Tiongkok Kilin melambangkan kemakmuran dan kedamaian. Klenteng Kong Miao ini baru diresmikan akhir 2010 sebagai rumah peribadatan bagi umat kepercayaan Konghucu.
Setelah puas mengambil gambar di Klenteng Kong Miao, rencananya kami ingin menyusuri anjungan-anjungan daerah. Tapi ternyata kalo hari minggu anjungan-anjungan itu banyak dipake buat acara. Jadi mau ga mau cuma bisa melipir ke yang sepi-sepi aja.
Akhirnya aku memutuskan buat belok ke Taman Akuarium Air Tawar, Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu. Sebenernya yang diincer cuna Taman Kupu-Kupu nya, tapi karena tiket nya jadi satu ya udah susurin aja semua nya.
Agak ngerasa kecewa karena ga bisa memoto kupu-kupu. Bunga nya kurang banyak dan kupu-kupu lebih sering hinggap jauh dari area setapak. Hickssss… Tapi asik juga sih duduk manis sambil memperhatikan kupu-kupu hilir mudik. Baru begitu mau keluar dari Taman Kupu-Kupu tampak kupu-kupu kuning terbang rendah mendekati kami, bahkan sampai mendarat di jalan setapak. Kupu-kupu kuning itu seakan berpamitan pada kami.
Dari Museum Kupu-Kupu tadi kami mencoba masuk ke anjungan Bali yang kebetulan lagi ga dipake buat acara. Tapi… tetap saja ramai yaaaaa. Mau moto penuh perjuangan biar ga nongol kepala orang nya.
Dari anjungan Bali menuju anjungan Nusa Tenggara Barat, yang disebelah nya persis. Mas Met mulai kecapekan dan memilih duduk-duduk. Sementara aku mungkin masih terlalu euforia berada di luar rumah sehingga sok fokus foto-foto. But lucky me, lagi ada yang latihan menari. Jadi akhirnya aku pun memutuskan untuk menonton latihan tari itu, sambil tetep foto-foto.
Ga kerasa udah jam 2’an. Mari lanjutkan perjalanan menuju tempat makan. Inceran nya pengen makan di Pecel Madiun yang terkenal. Pecel Madiun ini aku dapat rekomendasi dari mas Aroenbinang via twitter beberapa bulan sebelumnya. Sesuai dengan namanya, Pecel Madiun ini menjual pecel dan makanan ala Jawa Timur (cocok kalau aku lagi kangen berada di mertua), lokasinya di depan Museum Perangko. Tempat makan ini sudah ada sejak tahun 1988 loh. Saat masuk ke dalam, kami disambut oleh seorang bapak yang memetik kecapi Jawa.
Perut kenyang, tenaga kembali terisi. Perjalanan dilanjutkan ke Taman Budaya Tionghoa. Aku penasaran pengen tahu kaya apa. Menarik sih buat piknik. Tapi karena rame banget, lagi-lagi aku ilfeel untuk menikmatinya. Dalam hati aku berjanji mau kesini lagi untuk mencoba piknik. Kami pun akhirnya memutuskan untuk langsung ke Taman Burung aja.
Seneng banget di Taman Burung ini, puas bisa moto-moto dari jarak deket. Saatnya melatih depth of field. Dan Mas Met pun menemukan hasrat fotografi nya disini.
Ga kerasa udah makin sore aja. Kaki mulai kerasa pegel. Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke mobil (yang ada nun jauh disana). Terima kasih atas weekend yang menyenangkan, Sayang nya aku *cium cium mas Met sampai basah*.
Dan ini rincian biayanya:
Masuk TMII Rp 10.000/orang
Mobil Rp 10.000
Kereta Gantung Rp 40.000
Taman Akuarium Air Tawar, Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu Rp 25.000/orang
Taman Burung Rp 20.000/orang
Happy holiday,
ajak istri ke taman mini ahh.. biar bahagia hehe
salam kenal
edi dieng