BERBURU SENJA DALAM PERJALANAN SAWARNA-CISOLOK

 

Assalamu alaikum,

P5020978_Smoke

 

Nature does not hurry, yet everything is accomplished.
-Lao Tzu

Hayu ah, urang uih (Ayo kita pulang). Udah sore.”

“Yahhhh tapi blom dapet sunset.”

“Nanti kita cari sunset dalam perjalanan. Ada spot bagus buat liatsunset.”

Hati ku senang sekali. Dalam hati aku berdoa, semoga aku akan benar-benar mendapat pemandangan senja yang indah.

Sore itu kami, aku dan mas Met, plus 3 sepupu ku beserta pasangan dan anak-anaknya, segera meninggalkan desa Sawarna. Total rombongan kami berjumlah 11 orang. 4 keluarga, 2 kendaraan roda empat.

Kendaraan yang aku tumpangi mengarah ke arah Bayah. Melewati beberapa titik pantai yang mengantarkan aku pada kenangan beberapa tahun sebelumnya. Benar, ini bukan kali pertama aku berkunjung ke desa Sawarna. Tapi ini pertama kalinya aku tidak menginap di Sawarna.

Desa Sawarna ini terletak di propinsi Banten. Meski bisa diakses melalui wilayah Banten, Tangerang kemudian ke Malingping, aku lebih senang lewat Pelabuhan Ratu. Rasanya lebih banyak pemandangan yang memikat mata. Dua-tiga tahun terakhir ini Sawarna menjadi salah satu destinasi ala backpacker yang cukup populer. Sawarna memang menawarkan pantai-pantai yang cantik dipadu dengan hijau nya sawah.

Rute kami meninggalkan Sawarna berbeda dengan rute ketika kami tiba. Kami tiba melewati jalan pintas yang berliku dan agak sempit. Serta dipenuhi oleh lubang-lubang. Dan kini kami pulang melintasi jalan propinsi. Agak lebih memutar memang, tapi jalan nya lebih lebar, lebih bagus, dan…hey, ada pemandangan cantik disini.

Ga jauh dari sebuah pabrik semen, kita bisa menikmati senja dari atas bukit. Pemandangannya mengarah ke Teluk Ciletuh (kalau menurut peta di mbah Google ya). Kami tiba persis menjelang ternggelam nya matahari.

P5020964_Smoke

 

P5020979_Smoke

P5020990_Smoke

 

Saatnya kembali menuju penginapan. It’s been a good day.Alhamdulillah.

dianravi

Leave a Reply