Bismillahirohmanirohim,
Aku dan kamera itu seperti dua sahabat lama yang susah dilepaskan. Aku masih mengingat kamera pertama milikku, sebuah kamera plastik dengan film 35 mm yang diberikah mama dan papa saat aku masih duduk di kelas 2 SD. Mungkin sejak dulu mama dan papa sudah bisa melihat ketertarikan aku terhadap kamera.
Setiap ada acara di sekolah, SD, SMP, hingga SMA, aku hampir tak pernah lupa untuk membawa kamera, untuk mengabadikan teman-temanku. Tak heran, kalau setiap ada undangan reuni, teman-temanku selalu berpesan, “Di, jangan lupa nanti bawa album ya.” Mereka tahu, kalau sampai saat ini, aku foto-foto kebersamaan dengan mereka masih tersimpan di dalam album foto.
Ketika kuliah, pelajaran fotografi sudah menjadi salah satu mata kuliah favorit aku. Senang rasanya selalu menemukan alasan untuk membawa kamera ke kampus, bukan hanya saat ada event-event tertentu. Sudah tentu artinya koleksi foto-fotoku saat kuliah jauh lebih banyak dibanding saat bersama teman SD, SMP, juga SMA.
Tahun berganti tahun, sampai sekarang aku masih rajin mengabadikan momen dengan kamera. Bedanya kini kamera yang aku gunakan tidak lagi menggunakan film yang harus di cuci cetak untuk melihat hasilnya. Di era digital ini, kita sudah bisa melihat langsung hasil fotonya. Tentu saja itu artinya jadi menghemat biaya cuci cetak foto.
Praktis memang. Tinggal foto, langsung dilihat, langsung edit, sebar di media sosial. Atau simpan di blog sambil tak lupa menceritakan kisah dibalik foto-foto tersebut. Koleksi foto-fotoku di era digital tersimpan rapih dalam hardisk laptop dan hardisk eksternal.
Tapi momen untuk menikmati foto-foto lama jadi jarang terjadi. Padahal dulu aku dan Mas senang sekali membuka album-album foto kami sambil mengenang serangkaian peristiwa yang ada dalam foto itu. Sekarang momen itu jadi langka. Paling kalau kebetulan foto-foto masih ada di gallery handphone atau kamera kami masih bisa mencoba menikmatinya bersama. Tapi seberapa banyak sih foto yang muat tersimpan di memori hp ataupun kamera? Sisanya tentu sudah berpindah ke harddsik.
Aku jadi teringat kata-kata Keiko yang diperantkan oleh Pamela Bowie dalam film Winter in Tokyo:
Foto itu harus dicetak. Baru bisa dinikmati. Itu seninya.
Benar juga. Foto itu harus dicetak agar bisa dinikmati. Sebenarnya salah satu obsesi aku adalah membuat scrapbook. Menyusun foto-foto dalam sebuah buku dengan diberi aneka hiasan serta tulisan. Tapi kenyataannya, aku terlalu sibuk sehingga rencana scrapbooking tinggalkah wacana semata.
Terus mau sampai kapan foto-foto itu dibiarkan hanya di dalam harddisk dan digunakan sesekali untuk keperluan media sosial atau blog? Sepertinya sudah saatnya aku mulai memikirkan untuk cetak album foto.
Sekarang ini sudah cukup banyak yang menawarkan photobook alias cetak album foto. Dengan harga yang sudah tentu bervariatif. Masalahnya yang mana nih yang kiranya hasilnya bagus, terpercaya, dengan harga yang tentunya bersahabat dengan saldo rekening.
Hasil brosing sana-sini akhirnya mataku tertuju pada sebuah promo “Cetak Foto Online Mudah Dengan di Id Photobook“. Sepertinya ini menarik untuk ditelusuri lebih lanjut.
Mengenal Id Photobook Lebih Jauh
Sebagai pemegang teguh prinsip “Tak kenal maka tak sayang,” maka lagi-lagi aku harus mencari tahu soal IdPhotobook ini terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa mereka. Seperti yang sudah bisa diperkirakan Id Photobook merupakan layanan cetak album foto langsung dari smartphone. Mereka menjanjikan sebuah album foto pribadi layaknya majalah. Sound interesting.
Cara pemesanannya pun sangatlah mudah:
- Chat customer service untuk menentukan tipe album yang kita inginkan,
- Transfer pembayaran
- Upload foto-foto yang ingin kita cetak di dalam album
Cuma dengan 3 langkah simple itu saja, kita tinggal duduk manis menanti datangnya album foto sampai ke rumah kita. Gampang banget ya. Tapi aku masih ingin mencari tahu lebih banyak lagi soal Id Photbook, biar makin yakin.
Produk Id Photobook
Photobook menawarkan 6 macam ukuran album foto. Kita tinggal menyesuaikan saja dengan selera dan budget. Warnanya cover pun bisa dipilih sesuai selera. Ada warna pink, sky blue, biru, merah, putih, dan coklat. Untuk cover nantinya akan dicetak menggunakan hardboard berlapis lean master. Sedang untuk dalam albumnya akan dicetak menggunakan mate paper high quality 150 gram. Enggak perlu takut album ini rusak, karena sudah terbukti tahan lama dan tahan air. Ahhhh keren!
Tema yang ditawarkan untuk keseluruhan album adalah simple elegan. Tapi bila ingin mencetak album untuk anak-anak Id Photobook memiliki tambahan 5 tema anak-anak. Sayangnya ktia enggak bisa minta tambahan caption, tapi Id Photobook sudah menyiapkan quote dan puisi untuk di cetak berasama foto-foto kita.
Yuk,kita lirik tipe-tipe albumnya dulu:
Mini 32
32 halaman, 15,7 x 11,8 cm
38 foto
Rp 125.000
Medium 24
24 halaman, 21,5 x 15,7 cm
49 foto
Rp 185.000
Medium 32
32 halaman, 21,5 x 15,7 cm
61 foto
Rp 250.000
Square 32
32 halaman, 20 x 20 cm
61 foto
Rp 275.000
Large 32 (Potrait)
32 halaman, 20 x 30 cm
75 foto
Rp 350.000
Combo Large (2 album large 32)
32 halaman, 20 x 30 cm
75 foto
Rp 700.000
Alasan Untuk Cetak Album Foto di Id Photobook
Sudah mulai mantapkan untuk menggunakan jasa Id Photobook? Aku mulai semakin tergoda untuk cetak foto di Idphotobook. Tapi biar enggak ada dusta di antara kita keraguan, mari kita bikin sejumlah alasan kenapa harus cetak album foto di Idphotobook.
1. Cara pemesanan yang mudah
Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, cukup tiga langkah saja untuk cetak foto di Id Photobook. Yaitu, chat, transfer, dan upload. Enggak perlu kejebak macet di jalanan, enggak perlu mengantri menanti cetak foto. Semua bisa dilakukan di mana saja.
2. Pilihan album yang bervariatif dan layout profesional
Ada 6 tipe album, 6 pilihan warna yang bisa kita sesuaikan dengan budget dan selera. Hasil akhirnya pun keren, seperti majalah. Sangat mewah mengingat harga yang ditawarkan tidaklah terlalu mahal.
3. Customer Service siap membantu
Malu bertanya sesat di jalan. Tak usah takut bingung. Karena customer service di Idphotobook ini ramah-ramah, dan siap direpotkan. Silakan ajukan pertanyaan bila masih bingung. Asal jangan nanya soal status aja ya bagi yang jomblo-jomblo. ehehe…
4. Gratis ongkos kirim
Bagi kita-kita yang di pulau Jawa dan Bali tidak akan dikenakan ongkos kirim. Buat yang di luar pulau itu, enggak usah khawatir, karena ada subsidi ongkos kirim, sehingga jelas lebih murah.
5. Gransi cetak ulang
Ngerasa enggak puas dengan hasilnya? Silakan keluhkan kamu langsung ke customer service, dan Id Photobook akan memberikan garansi cetak ulang. Ok, ini patut diacungi jempol menurut aku. Karena jarang-jarang ada yang memberikan garansi seperti ini. Jadi enggak usah takut gagal.
6. Testimoni
Biarkan pengalaman yang berbicara. Testimoni di Id Photobook ada banyaaaak! Bahkan katanya bertambah terus setiap harinya. Baca-baca testimoni yang ada, rata-rata mereka semua bilang bahwa puas dengan hasilnya. Bahkan salah satu testimoninya adalah artis favorit aku, Zaskia Adya Mecca.
beberapa contoh testimoni
Ok, sekarang aku sudah yakin 100% kalau akan cetak foto di Id Photobook. Tinggal pilih mau foto liburan yang mana dulu nih yang dicetak. Sudah terlalu banyak foto menumpuk. Sepertinya harus secepat mungkin sebelum aku terus menambah koleksi foto.
Kalian sudah ikutan yakin untuk bikin photobook di Id Photobook belum? Yuk, pilih-pilih foto untuk dicetak.
***Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetsi Blog Id Photobook***
Semua foto-foto milik:
http://blog.idphotobook.com/
http://idphotobook.com/
woah! Bisa dicoba nih.. terima kasih mba infonya..
emang menikmati hasil foto yang dicetak berbeda dengan hasil di hape.. apalagi sampai saat ini saya masih pake kamera analog mba :))
salam kenal mbak!
wahhhh keren masih pakai analog. Aku rindu pakai analog. Terakhir nyentuh analog yang pakai sekitar 2009 dengan kamera Lomo. Sekarang paling instax aja yang analog.
Kayaknya menarik nih hasil desain IDPhotobooknya ya, moga partisipasinya dalam kompetisi membuahkan hasil, salam sukses
Iya ih, keren2 ya bikin album di SB ini, pernah liat punya temen.. Pengen juga sih punya, ntar ah kalau udh yakin bisa pesen di situ. Thx infonya ya Dianku sayang
Lebih kerasa seninya ya mbaa klo dicetak
Wah iya ya, skrg udah jarang yg cuci cetak lalu masukin album, pdhl bisa jadi kenangan nostalgia lho, soalnya aku ngerasain album foto masa kami kecil diabadikan alm.ayah.. Good job buat idphotobook bikin album foto lagi, free ongkir lagi
Aku udah mengkhayal dari kemarin-kemarin mau nyetakin foto anak-anak daripada ntar terhapus masa karena penyimpanan nggak memadai.. Duu horor.. Ntar deh ngumpulin jadi satu dulu foto-fotonya.
cakep-cakep ya photobook nya apalagi mesannya mudah
Lengkap infonya, Mbak. Moga sukses ya lombanya 🙂
iya feelnya tuh beda waktu liat foto yang di buku album sama cuman liat di hape/laptop..
keren2 lagi tuh photobooknyaa..
Perlu dicoba banget nih mbak cetak foto di idphotobook.. Cetak foto biasa pun jadi naik level… ^^
Koleksi foto aku juga banyak XD
sempat kepikiran mau dicetakin juga…..udah pernah sih, tapi bingung layout nya xD
Boleh nih jadi inspirasi hehe. Get the best deh for the competition nya kak 🙂
Kalau sama suami buka2 poto2 pernikahan bikin senyum2 sendiri yah. Apalagi kalau dicetak lagi dalam bentuk yg lebih manis kayaj di idphotobook ini
Wuah bagus-bagus bener hasil cetakannya. Jadi pengin cetak foto juga di sini. Bongkar2 foto dulu ah.
Mupeng ingin cetak foto kaya gini juga
Album foto emang gak ada matinya. Sensasinya beda kalo liat foto di album. Apalagi kalo cetakannya keren kayak ini. Duh jadi mupeng mau cetak foto juga hehe..
Lihat foto di Hape emang ga ada seninya. Beda dengan kita lihat di album cetaknya
Wah gratis ongkir dan ada garansi cetak ulang pula kalau gak cocok sama desainnya 😀
Jadi pengen nyetak poto keluarga mbak 😀
Keren ya mba bisa bikin macam majalah
waaah lucu banget jadinya. Aku ingin deh membuat album keluarga jadi mulai dari foto nikahan sampai tiap tahun ada updatenya.
Belum pernah pakai layanan cetak foto online. Tapi boleh juga nih 🙂
Makin percaya deh karena zaskiya juga nyetak di idphotobook, hehe