Melati di Keberagaman, Sebuah Buku Tentang Kepemimpinan Perempuan dalam Kebhinekaan

bismillahirrahmanirrahim,

Mengapa perempuan sering kali dikecualikan dalam arus keutamaan kepemimpinan?

Kepemimpinan seperti apa yang berpeluang di tengah masih timpangnya kesetaraan?

Bagaimana perempuan berperan penuh dalam menghadapi isu radikalisme?

Apa yang dimaksud dengan istilah ‘kepemimpinan perempuan’ inklusif dan transformatif?

Perubahan struktural apa yang diperlukan agar perempuan terwakili lebih baik dalam posisi kepemimpinan?

Metali di Taman Keberagaman – Mathilda AMW Birowo

Perempuan memiliki insting dan passion keibuan yang memungkinkan lebih mudah untuk menjalani tugas-tugas merawa kebhinekaan, menjaga keberlangsungan hidup, meredakan konflik, serta memelihara perdamaian. Terutama di saat seperti sekarang ini, dimana rasanya konflik tentang keberagaman bermunculan tiada henti. Sepertinya kita butuh sosok perempuan yang bisa merawat kebhinekaan.

Launching Buku: Melati di Taman Keberagaman

Rabu, 30 Oktober 2019, bertempat di Perpustakaan Nasional, aku berkesempatan menghadiri peluncuran buku yang berjudul “Melati di Taman Keberagaman: Praktik Kepemimpinan Inklusif di Indonesia dan Australia”, hasil karya Mathilda AMW Birowo. Buku ini memahas tentang bagaimana kita perlu memahami keberagaman dan inklusi kepemimpinan perempuan. Yaitu dengan cara mengindentifikasi cara-cara guna meningkatkan keterampilan kepemimpinan yang efektif dan mampu memperangaruhi perubahan, dengan studi kasus di dua negara, Australia dan Indonesia.

“Kita ingin agar perempuan Indonesia melek kepemimpinan, memiliki leadership literacy. Karena kepemimpinan ada di setiap diri perempuan. Memahami potensi diri, berani bersikap, bersuara,merebut peluang yang ada. Jangan lagi ada pelaku teror diantara kita. Mari bersama mengebangkan dan mempromosikan program-program kebhinekaan secara lintas, terintegrasi baik melalui pribadi, komunitas maupun organisasi,” tutut Mathilda tentang latar belakang buku terbarunya ini.

Mathilda AMW Birowo , lulusan Sarjana Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), pernah meraih beberapa penghargaan, seperti Pramuniaga Teladan—Jakarta Fair 1982; None Jakarta Barat 1985, Indonesian Wonder Woman 2014 dari UI, dan pemenang berbagai lomba penulisan serta public speaking. 

Pengalamannya selama 30 tahun menggeluti bidang public relations di beberapa grup perusahaan, serta diperbantukan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, dalam penerbitan buku-buku di bawah koordinasi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik semenjak 2012, tentunya memberikan banyak pengalaman tentang ketidak adilan kaum perempuan, terutama di Indonesia.

Sebagaimana pidato Presiden Jokowi di DPR, 16 Agustus 2019 tentang tiga hal yang menjadi krusial di negeri ini, yaitu menguatnya sikap intoleran, radikalisme, dan terorisme, buku ini seolah membantu menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.

Talkshow Kepemimpinan dalam Merawat Kebhinekaan”

Berkaitan dalam rangka memperingati kesaktian Pancasila dan Sumpah Pemuda, Grasindo mengadakan peluncuran buku Melati di Taman Keberagaman: Praktik Kepemimpinan Inklusif di Indonesia dan Australia, serta talkshow yang bertema “Kepemimpinan dalam Merawat Kebhinekaan”.

Bukan hanya menghadirkan Mathilda AMW Birowo selaku penulis buku, tapi juga tiga narasumber lain, yaitu: Ibu Prof. Dr. Musdah Mulia dari Indonesian Confrence on Religion and Peace (ICRP), Ibu Hermien Kleden sebagai Senior Journalist & Media Mentor.

Jumlah perempuan Indonesia sekitar 130 juta jiwa atau sekitar setengah total jumlah penduduk di Indonesia. Ini menunjukan bagaimana perempuan merupakan aset bangsa yang sangat potensial. Namun hal ini baru bisa terjadi jika perempuan Indomesia mencintai kebinekaan, bisa mengerti dengan baik esensi ajaran agama, serta menghayati sepenuhnya konsep NKRI dan ideologi negara, Pancasila.

Dalam kodratnya, perempuan memiliki insting serta naluri keibuan yang memungkinkannya lebih mudah dalam menjalani tugas-tugas merawat kebinekaan, menjaga keberlangsungan hidup, mereda konflik, dan memelihara perdamaian.

Kehadiran perempuan yang mampu mengedepankan model kepemimpinan yang sejuk dan mengutamakan cara-cara damai, sarat dengan nilai-nilai empati, passion dan penghargaan terhadap mereka yang berbeda, terutama mereka yang termarjinalkan merupakan keniscayaan.

Hanya dengan cara itu, kita dapat mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, Indonesia yang maju di atas prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Grasindo

Buku Melati di Taman Keberagaman ini diterbitkan oleh Grasindo, atau singkatan dari Gramedia Widiasarana Indonesia, yang didirikan pada tahun 1990. Awalnya Grasindo memilih untuk berkecimpung di dunia pendidikan, bergerak di bidang penerbitan buku-buku teks atau pelajaran untuk taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama, sekolah menengah umum, serta perguruan tinggi. Namun sekarang ini, Grasindo telah mengembangkan diri dengan menerbitkan buku-buku motivasi, fiksi,serta nonfiksi.

Leave a Reply