Bismillahirohmanirohim,
“Muka orang-orang semua tegang banget pas aku proses induksi. Semua udah pada khawatir gitu aku bakal kesakitan, tapi ga tahu kenapa aku mah malah enggak ngerasain apa-apa,” untuk kesekian kalinya aku mendengarkan sepupuku menceritakan proses kelahiran anaknya. Aku memang suka senang sekali mendengarkan kisah-kisah tentang proses melahirkan.
Orang-orang terdekatku tahu sekali kalau selama ini aku selalu memimpikan memiliki anak kembar 3. Jangan tanya kenapa angka 3, aku juga enggak akan tahu jawabnnya. Yang jelas bayangan kerepotan tengah mengasuh 3 bayi saat menyambut Mas Met pulang kantor malam hari selalu bermain di kepalaku. Repot tapi senang.
Itu juga yang membuat ketika bayi tabung terakhirku 2 tahun lalu seperti sebuah mimpi menjadi nyata meski sesaat. Meski hanya beberapa minggu saja, tapi mengetahui ada 3 embrio tertanam di rahim aku itu rasanya luar biasa. Ah, apalagi bila mereka terus bertahan hingga hari ini. Mungkin saat ini aku tengah menulis blog diiringi teriakan mereka yang berusaha mencari perhatian aku.
Aku tahu Allah pasti punya tujuan lain yang lebih baik lagi untuk aku. Sedih pasti ketika aku harus mengetahui tidak ada satu pun diantara ketiga embrio itu yang berkembang saat memasuki minggu ke-4 paska Embrio Transfer. Tapi insya Allah aku ikhlas dan siap untuk apa pun rencana dari Allah.
Sekarang ini aku cukup bahagia hanya dengan mendengarkan cerita-cerita tentang proses melahirkan. Termasuk cerita tentang proses induksi sepupuku yang sampai berulang kali aku minta ceritakan.
Menaklukan Rasa Takut Lewat Cerita Proses Induksi
Tapi meski selalu bermimpi menjadi seorang ibu, tapi diam-diam aku menyimpan rasa takut akan proses melahirkan. Itulah salah satu alasan kenapa aku suka minta diceritakan tentang proses melahirkan. Untuk mengalahkan rasa takut.
F.E.A.R has two meanings. Forget Evertyhing And Run or Face Everything And Rice.
The choice is yours.
Rasa takut memang harus ditaklukan. Meski pasti tak mudah. Tak jarang aku malah mendapat sindiran, “Ngapain mikirin takut proses induksi, hamilnya juga belum.” ahahaha… Memang benar sih. Jalani saja satu-satu. Tak jarang teman dekatku mengingatkan, proses bayi tabung yang aku jalani kan sebenarnya juga bukan tanpa resiko.
Tips Mengatasi Rasa Takut Menghadapi Persalinan
Aku yakin bukan hanya aku yang diam-diam menyimpan rasa takut soal proses melahirkan, proses induksi, ataupun caesar. Tapi mari kita jalan satu persatu saja. Tak perlu terlalu khawatir. Ini ada sedikit tips dari aku agar rasa khawatir bisa berkurang.
1. Memilih dokter atau bidan yang terpercaya
Pilih dokter kandungan atau bidan yang memiliki reputasi baik, terpercaya, dan yang terpenting bisa membuat kita nyaman. Pilih dokter ini memang seperti milih jodoh, aku merasakan sekali ketika mencari dokter kandungan untuk program hamil. Butuh bertualang dengan 4 dokter sebelum akhirnya aku menemukan dokter yang dirasa nyaman buat aku.
2. Relaksasi
Pejamkan mata, atur napas dan tenangkan pikiran. Ah, aku tahu terkadang kalimat itu terasa klise, mudah disebutkan tapi susah untuk dilakukan. Tapi tidak ada salahnya kita mencoba. Buat tubuh setenang mungkin. Bayangkan diri kita berada di tempat yang paling kita senangi. Ikut kelas kehamilan dan yoga juga bisa membantu membuat kita lebih merasa tenang.
3. Mencari dukungan keluarga dan sahabat
Ceritakan ketakutan kita. Jangan dipendam sendiri. Minta keluarga dan sahabat untuk selalu memberikan dukukang. Aku mungkin belum pernah meminta dukungan untuk proses melahirkan, tapi aku bersyukur ketika menjalani program bayi tabung, aku selalu bisa mengandalkan Mas Met dalam setiap tahapannya. Percaya deh, mengkonsumsi obat hormon itu sanggup membuat mood swing yang parah, membuat rasa takut kadang jadi berlipat-lipat.
4. Listen to your body and baby
Tubuh kita itu alarm yang terbaik. Belajar untuk selalu mendengarkan tubuh dan bayi kita sejak awal kehamilan. Perhatikan setiap perubahan yang terjadi dan cari tahu penyebabnya. Hal ini akan membuat kita percaya diri dan lebih peka.
5. Berdoa dan Ikhlas
Semua tentu menginginkan proses persalinan yang lancar. Tapi ada kalanya proses persalinan tidak seperti yang kita inginkan. Ada kalanya kita harus menjalani proses induksi ataupun caesar. Bila memang itu yang harus dilakukan, ikhlaskan semuanya pada Yang Maha Kuasa. Yakinlah apa pun yang Allah rencanakan adalah bagian yang terbaik dalam hidup kita.
2 Comments
Add Yours →… dan setiap induksi itu unik. Tidak ada yang persis sama, setuju?
Percayalah… Allah SWT pasti punya rencana indah untuk, mba… *peluk 🙂
Sempat merasakan melahirkan dengan prosesi induksi.
Terasa lebih menyakitkan memang daripada normal.
Namun benar, teh…
Tetap bersyukur….karena kalau tindakan setingkat lebih tinggi lagi, aku malah ngerriii… ((SC))
Percaya sama Allah Sang Pemberi Kehidupan.