Traveling

Rasanya di Eropa, Padahal di Farmhouse, Lembang

1466492669252

Just be yourself. Let people see the real, imperfect, flawed, quirky, weird, beautiful, magical person you are.

-Mandy Hale

assalamu’alaikum,

Aku menatap langit dengan harap-harap cemas. Warna biru muda yang tadi mendominasi langit kini perlahan mulai berganti dengan warna gelap. Bukannya aku tak suka hujan, tapi aku tengah meluncur menuju sebuah objek wisata out door. Kalau hujan membasahi bumi, tentunya kami akan kurang bisa menikmati liburan sesaat ini. Kami disini adalah aku, sepupuku yang bernama Bunga, serta keponakanku Athra yang baru berusia tiga tahun, dan supir yang sudah setia mengabdi di keluargaku sejak aku masih kelas 6 SD

Salahku juga mengabaikan nasihat salah seorang sepupu yang mengatakan, “Kalau ingin bermain ke Lembang, lebih baik pagi hari. Karena cuaca memang lagi tak menentu. Siang hari biasanya hujan turun.” Sekarang kalimat itu terbukti. Angka di handphone sudah menunjukan hampir pukul dua siang, dan langit mulai menggelap. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kendaraan yang membawa kami sudah berada di jalan Raya Lembang, tempat yang kami tuju sudah di depan mata. Mari berdoa saja agar hujan tak jadi turun.

Farmhouse, adalah nama tempat tujuan aku kali ini. Sebuah objek wisata yang baru dibuka Desember 2015 lalu. Meski tergolong tempat wisata baru, tapi foto-fotonya sudah marak tampil di timeline instagramku. Memang katanya tempat ini instagramable sekali. Karena itulah aku yang banci instagram tak ingin melewatkan momen untuk berkunjung ke tempat ini.

Kami meluncur di  jalan Raya Lembang no 108. Kendaraan kami berbelok  ke kanan ketika tulisan FARMHOUSE warna kuning terlihat. Jejeran pohon pinus menyambut kedatangan kami. Begitu juga dengan petugas tiket yang langsung menarik biaya Rp 20.000 per orang serta Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat. Tiket masuk ini nantinya bisa kita tukar dengan susu atau sosis.

Setelah mobil diparkir, kami pun bergegas menuju area Farmhouse. Berhubung sudah jelas tujuan kami adalah untuk foto-foto, aku pun langsung menyiapkan tongsis sambil menjinjing Mijah, boneka yang baru aku adopsi dari Cemprut.

1457178823414

1457178991036

Dari area depan kami mampir sejenak ke tempat penukaran tiket masuk. Athra minta susu jatah dia dikasih terlebih dahulu. Aku dan Bunga memutuskan nanti saja sebelum pulang baru minum susunya. Dari tempat penukaran tiket itu kami mengarah ke sebelah kiri, melewati lorong yang dihiasi oleh pohon-pohon pinus. Aku agak tercengang mendapati keadaan yang cukup ramai. Padahal itu hari Selasa, dan bukan hari libur.
1457179164799

Aku menumukan sebuah toko sovenir yang menarik, Peony and Pine namanya. Bangunan mungil dan ditutupi oleh hijaunya rumput di atapnya ini didominasi kayu berwarna coklat gelap, dan aksen merah pada pintu dan kusen jendelanya. Mengintip ke dalam banyak sekali gembok-gembok warna-warni dijajakan di dalamnya. Rupanya selain sebagai toko sovenir, ini merupakan akses masuk menuju Gembok Cinta dan Sumur Harapan.

1457327522204

1457327621091

1457179527727

1458004689752

Gembok cinta ini memang sepertinya sedang menjadi trend. Kita bisa memasang gembok yang bertuliskan nama kita dan pasangan pada pagar yang sudah disediakan. Kuncinya dibuang ke dalam sumur. Tujuannya adalah agar kita dan pasangan kita itu bisa langgeng selamanya. 

1457956474846

Sebuah bangunan besar bergaya Eropa seolah memanggilku. Bangunan bernuansa putih dan kayu coklat gelap ini lagi-lagi merupakan sebuah toko. Tapi yang bikin aku tertarik bukan sekedar barang-barang yang ditawarkan, tapi sebuah spot biru yang membuat kita merasa seperti di Maroko yang berada di bagian depan. Spot biru ini nampaknya bukan hanya menarik mataku saja. Karena untuk bisa berfoto di tempat itu, aku harus bersabar mengantri.

1457327933999

Di sekitar bangunan ini disediakan bangku-bangku untuk duduk. Sekedar untuk beristirahat atau menikmati pemandangan. Selain itu juga banyak spot-spot menarik untuk berpoto lainnya. Tak heran kalau tempat ini dibilang instagramable. Karena sejauh mata memandang akan selalu ada tempat menarik untuk berpoto. Pastikan kartu memori di telepon genggam atau kamera memiliki kapasitas yang bisa menampung banyak foto.

1457959988836

1457960087766

Melanjutkan perjalanan tampak jejeran toko dengan warna-warna cerah. Ada juga restoran bernama Backyard Kitchen untuk memanjakan perut.  Ah, mataku rasanya dimanjakan sekali dengan pemandangan ini. Tak henti-hentinya ku arahkan lensa kamera ke berbagai sudut.

1457956239682

1457952748861

1458001892476

Selanjutkan kami mencari rumah Hobbit yang menjadi ikon di tempat ini. Sempat bingung karena kok rasanya kami tidak berhasil menemukan rumah Hobbit ini. Akhirnya aku bertanya pada seorang pegawai Farmhouse yang dijawab dengan lokasi rumah Hobbit ini berada di area tempat binatang. Wah, ini sih bisa sambil membuat Athra senang, pikirku dalam hati.

Dan benar saja. Athra berlari sana sini, sibuk ini bermain dengan binatang. Sementara ibunya berusaha untuk mengajak berpoto dulu di depan rumah Hobbit terlebih dahulu.

Ayam, burung, kelinci, kambing, iguana, landak, sugar glider adalah beberapa binatang yang tampak di area binatang ini. Tak heran kalau Farmhouse ini disenangi orang dewasa maupun anak-anak. Sambil membiarkan Athra bermain dengan binatang sepuasnya, aku menerima pesan kalau salah seorang sepupuku, Teh Mia, dan anaknya Fay dalam perjalanan ke tempat ini juga. 

1458002814157

1458001191004

1458000991855

1457964644769

1457964544421

Ketika akhirnya sepupuku itu datang, aku pun kembali mengelilingi Farmhouse satu putaran lagi. Siap untuk kembali berpoto. Sebelum pulang sambil membawa susu.

1458002357800

1457962843978

Saran untuk berkunjung ke Farmhouse:

  1. Pakai pakaian yang keren. Karena tempat ini tujuan utamanya adalah untuk foto-foto, pastikan dandanan kalian cukup fashionable. Karena tiap sudut di sini cocok untuk jadi latar belakang yang dijamin bikin orang-orang akan berkomentar “Keren”.
  2. Hindari tanggal-tanggal merah. Hari biasa saja rasanya ramai. Apalagi weekend. Apalagi kalau tanggal merah. Ngga mau kan nantinya sampai sini dan yang difoto ada kepala orang lainnya?
  3. Pastikan memori kamera atau telepon genggam cukup untuk memuat banyak foto. Karena dijamin masuk ke Farmhouse pulang dengan banyak foto. Sebenarnya kita bisa menyewa kostum untuk foto-foto. Tapi ketika aku mencoba mencari informasi mengenai harganya, tempat ini penuh sesak sehingga aku urung mencoba

Farmhouse Lembang

Jl Raya Lembang no 108, Lembang

Salam foto-foto cantik,

dianravi

6 thoughts on “Rasanya di Eropa, Padahal di Farmhouse, Lembang”

  1. huwaa suka banget sama foto-foto di farmhousenya, aku belum sempet ke sini nih, nanti kalo ke Bandung mau main ke sini ahh, btw aku juga suka bonekanya bikininannya kak Dita, kemarin pas lahiran bulan Ramadhan beli yang boneka pake jubah Totoro hihihi lucuuuu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *