bismillahirrahmanirrahim,
Ok, tiba-tiba di minggu pagi yang cerah panas ini gue ujug-ujug ingin mengubah format blog DianRavi. Jenuh adalah alasan utama gue. Sebenarnya sudah lama sih gue tarik ulur sama blog yang semakin hari isinya semakin cantik dengan papan reklame.
Salah? Enggak sih kalau menurut gue. Karena setiap orang punya kebebasan mau mengisi blognya seperti apa. Toh I enjoy every penny I got from all the payment I received. Tapi seiring waktu berlalu, gue jadi merasa kehilangan kebebasan untuk curhat di blog. Entah berapa banyak sudah artikel yang gagal gue published cuma karena gue jadi merasa enggak nyaman dengan blog ini.
Gue butuh semangat menulis lagi. Gue rindu dan butuh curhat online. Lantas, gue harus gimana? Gue sempat berpikir untuk membuat blog baru. Tapi…. ya kali blog baru lagi. Terus gue berpikir untuk mencurhatkan di TravelGalau, tapi ya jadi enggak pada tempatnya nanti. Sepertinya sudah saatnya gue menerapkan tips semangat menulis blog kembali.
Dua bulan sudah gue gelisah dengan nasib blog ini. Sekarang saatnya gue kembali berjuang, bukan back to square one, tapi gue memilih the new format buat Dian Ravi. Semoga dengan ini, gue bisa kembali semangat menulis. Sambil gue sharing ya tips semangat menulis yang akan gue terapkan ini. Siapa tahu bermanfaat juga.
5 Tips Semangat Menulis Biar Blog Enggak Lumutan
1. Ubah Layout Blog
Ini seringkali gue lakukan setiap gue sudah merasa enggak nyaman dengan blog. Tapi blog Dian Ravi ini sudah lama sekali justru enggak template. Alasannya? Karena gue merasa takut nanti blog yang menjadi sumber penghasilan gue ini kenapa-napa (DA turun, PV anjlok, dsb).
Tapi akhirnya beberapa bulan yang lalu gue mengganti template blog ini. Gue juga kembali memasang widget usia pernikahan gue dan Mas Met seperti di awal-awal gue membuat blog ini. Tujuannya biar gue kembali nyaman untuk menulis seperti dulu lagi. And if you haven’t notice, gue mengganti nama blog ini menjadi MELANTROPHIC.
2. Just be yourself
Kalimat itu gue dapatkan ketika gue membaca buku Creative Writting-nya A.S Laksana. Menulislah dengan gaya kita bercerita sehari-hari.
Bukan berarti gue selama ini enggak menjadi diri gue sendiri juga sih. Tapi ada kalanya gue rindu ber-gue elo dalam menulis. Biar bagaimanapun gue adalah orang yang tumbuh besar di Jakarta, yang lebih fasih ber-gue elo dibandingkan aku kamu. Mungkin ini juga sebabnya seringkali gue lebih nyaman menulis di Travel Galau yang emang gue banget.
3. Jangan terlalu perfeksionis
Sesering apa pun gue memberi nasehat kepada teman-teman agar tidak overthinking, sebenarnya gue sendiri mengalami hal ini. Gue sadar sih, salah satu hambatan gue dalam menulis adalah akibat ingin terlihat sempurna.
Ada banyak kalimat-kalimat yang bermain di dalam kepala gue, menuntut gue untuk menghapus draft yang sedang gue tulis. Terutama kalau itu adalah tulisan curhat seperti tips semangat menulis ini. Entah berapa kali sudah gue terdiam dan menahan diri untuk menghapus tulisan ini (semoga saja akhirnya berhasil ter-published)
Let’s try to do your best and not to be perfect.
4. Menulis bersama
ODOP sering banget dijadikan tips untuk semangat menulis. Harus gue akui sih itu ada benarnya. Beberapa tahun yang lalu gue rajin banget ikutan ODOP. Dan itu adalah masa-masa blog gue produktif.
Dari awal masa pandemi sebenarnya gue sempat berniat memulai ODOP lagi. Sendiri aja. Tapi ternyata kalau sendiri mah berakhir dengan enggak jadi ehehehe…. Jadi tadi gue mengajak teman-teman di Pojok Warung Bloger buat bikin OWOP. Semoga saja ini akan berjalan lancar dan bisa kembali semangat untuk mengisi blog ini lagi
5. Teruslah menulis
Bebrapa tahun yang lalu gue pernah menulis tentang menulis dari hati tetap diperlukan kerja keras. Yup, bahkan melalukan hal yang kita senangi saja terkadang butuh dipaksakan. I already know, tapi seringkali abai untuk memaksa diri untuk terus menulis.
Lagi-lagi lewat buku Creative Writing yang belum tamat gue bacanya, gue diingatkan, nulis ya nulis aja. Jangan ikuti mood. Kalau soal tulisan kita jelek, nanti tinggal diedit. Sementara kalau enggak nulis, apa yang mau diedit.
Let’s Keep Writing
Sementara cukup 5 tips semangat menulis dulu yang gue share. Meski pastinya ada banyak cara untuk terus semangat menulis. Tapi gue ngeri kalau gue terus nambahin list nanti gue keburu malas untuk menyelesaikan tulisan ini.
Ada banyak hal yang harus gue ubah dengan blog ini seiring waktu biar blog ini bisa kembali mewakili diri gue. Tapi tenang, blog ini akan tetap berisi papan reklame juga kok. I do still need the money.
Biar enggak kebanyak mumbling dan tulisan ini bisa di-publised, sebaiknya gue akhiri tulisan ini segera. Akhir kata, let’s keep writing, guys!
x.o.x.o
7 Comments
Add Yours →Menarik nih tipsnya bisa dicoba kl lagi jenuh dh blog sendiri. Hhh
Btw aku blm pernah ikutan ODOP mbak, rasanya blm mampu buat atur waktu kerja dan ngblog. Pdhl pengen bgt ngrasain blog yg bisa update tiap hari, xixi
MELANTROPHIC, itu yg pertama kali ku baca. Apakah makna di dalamnya?
Aku juga galau sama blog yg satunya tapi lebih karena mager nulis. Sekarang masih nata dengan template baru supaya makin betah.
ga ada artinya sebenernya melantrhopic itu, mbak. cuma gabungan dari kata melankolis sama chaostrophic 😀 ada yang bilang aku tuh melankolis dan cenderung mendramatisasi segala sesuatunya
Ini yang sering aku pikirin Mba. “Masa sih tulisan ini, dipublish, bla bla bla”. Akhirnya blog ya gitu-gitu aja, dan seperti kehilangan warnanya. Terima kasihh Mba untuk tipsnya..
terus menulis bagiku memang karena ingin saja dan bisa berbagi dengan banyak orang lewat tulisan
Jangan terlalu perfeksionis…..catetan banget ini
Makasih tipsnya mbaaa……
Aku lagi perlu semangat kaya gini nih. Haha
Emang bener kalau sendiri itu tulisan jadi ke tarik ulur. Makasih mba Dian tipsnya.