Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2, Nostalgia Film Indonesia Era 80-an

Bismillahirohmanirohim,

Dono, Kasino, Indro is back! Iya, bintang komedian di tahun 80-an ini terlahir kembali lewat peran yang dimainkan oleh Abimana Arysatya (Dono), Vino G. Bastian (Kasino), dan Tora Sudiro (Indro). Kenapa aku bilang terlahir kembali? Karena ketika menonton film Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2 hari minggu kemarin, beberapa kali aku nyaris lupa kalau mereka bukanlah Dono dan Kasino yang asli. Sementara untuk peran Indro, mungkin karena aku sudah terbiasa dengan sosok Om Indro saat ini sehingga aku tidak terlalu mengganggap kalau peran Indro sebagai Indro yang sama. Ah, tapi apalah artinya penilaian aku yang cuma blogger remahan rainbow cake.

Ketika satu tahun yang lalu aku menuliskan review menganai film Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 1, aku sempat berpikir bahwa sepertinya aku enggan menonton lanjutan film ini. Seperti yang tertulis di dalam tulisan aku saat itu, aku terlanjut kecewa berharap adanya perubahan gaya canda di Warkop DKI. Tapi aku diingatkan, bahwa Warkop DKI memang begitu adanya, sudah menjadi ciri khas dalam komedi mereka kalau pastinya akan ada cewek-cewek seksi dan candaan bernada vulgar. Semua itu tidak mungkin dipisahkan.

Jadi berbekal dengan prinsip just enjoy the show, aku pun mengajak Mas Met untuk menonton film Warkop DKI, Jangkrik Boss Part 2 yang mulai tayang di bioskop per 31 Agustus 2017 hari minggu kemarin. Kosongkan pikiran dari ekpektasi berlebih dan nikmati saja jalan ceritanya, bisikku dalam hati.

Film Warkop DKI Reborn Menguasai Teater

Salah satu yang bikin malas menonton Warkop DKI Reborn di awal-awal adalah antriannya. Ketika kami baru meluncur menjelang jam satu siang menuju Mall Artha Gading, yang terbayang di dalam kepala aku adalah: Yaaaah pasti bakal nontonnya kesorean deh.

Tapi ternyata Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2 ini diputar di 3 teater dengan total 20 kali tayang di Artha Gading XXI ini. Seharusnya sih aku memang tak perlu heran kalau film ini jadi menguasai teater, mengingat film pertamanya tahun lalu berhasil meraih sekitar 6,8 juta penonton dalam 22 hari. Film produksi Falcon Pictures ini berhasil mengalahkan film Laskar Pelangi yang selama ini memiliki predikat sebagai film Indonesia terlaris sepajang masa. Bahkan di hari pertama pemutarannya, Kamis minggu lalu, Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2 ini sudah memecahkan rekor penonton terbanyak di hari pertama, yaitu sebanyak 300 ribu penonton.

Berkat banyak jadwal film ini, aku pun tak harus menunggu lama untuk menyaksikan Warkop DKI Reborn, Jangkrik Part 2 ini. Juga tidak perlu mengorbankan diri duduk di deretan depan, karena kehabisan tempat duduk di deretan atas. Cukup menanti sekitar satu jam saja, aku pun bisa masuk ke ruangan teater.

Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2

nyomot dari Bioskoptoday.com

Sesuai judulnya, Jangkrik Boss Part 2 ini merupakan kelanjutan dari Jangkrik Boss Part 1 yang tayang sebelumnya. Tapi kalau belum nonton bagian satunya, tak usah khawatir. Karena meski film ini nyambung, tapi ringkasan cerita sebelumnya diceritakan pula di awal film. Sehingga dengan mudah kita bisa mengikutinya.

Dono, Kasino, dan Indro mencari harta karun demi membayar hutang mereka yang sebesar 8 milyar akibat menghancurkan karya seni di sebuah pameran. Dibantu oleh Sophie (diperankan oleh Hannah Al Rashid) mereka pun memutuskan untuk ke Malaysia, tempat yang diyakini sebagai tempat keberadaan harta karunnya.

Sayangnya tas mereka yang berisi buku petunjuk mengenai harta karun tersebut tertukar dengan seorang wanita berbaju merah. Sehingga sebelum melanjutkan mencari harta karun mereka harus mencari wanita yang ternyata bernama Nadia (diperankan oleh Nur Fazura) ini terlebih dahulu.

Apakah mereka akhirnya bisa menemukan Nadia? Apakah mereka menemukan harta karunnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, tentu saja silakan nonton sendiri filmnya. Karena kalau aku  menceritakan sampai akhirnya bisa-bisa aku diteriakin “SPOILER”.

Nostalgia Bersama Film Indonesia

Anggi Umbara, yang menjadi sutradara film Warkop DKI Reborn ini memilih Malaysia sebagai lokasi syuting bukan sekedar agar film Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2 ini bisa dinikmati oleh masyarakat Asia Tenggara saja. Beberapa film Warkop DKI yang lama pun pernah mengambil lokasi syuting di Malaysia.

Menurut aku film Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2 ini terasa sebagai obat penawar rindu terhadap film-film Indonesia. Bukan cuma untuk film Warkop DKI saja loh, karena di dalam film ini ada cuplikan dari beberapa film Indonesia di tahun sekitar 70-80an.

Komedi ala Warkop DKI

Seperti yang sudah aku tuliskan di awal, film Warkop DKI sudah identik dengan adegan cewek seksi dan candaan yang terkesan genit. Film ini bukan film anak-anak. Batas usia di film ini dibilang untuk 13 tahun ke atas. Tapi aku pribadi merasa usia 17 tahun pun rasanya belum saatnya untuk menonton Warkop DKI. Sayangnya saat aku menonton film ini, lebih banyak yang menganggap ini adalah film keluarga sehingga tak sedikit anak-anak kecil yang mungkin malah dibawah 10 tahun ikut menonton film ini.

Memang tidak ada adegan hubungan intim dalam film ini. Tapi selain menunjukkan kemolekan tubuh wanita sebagai candaan, tidak sedikit kata-kata kasar yang keluar di dalam adegan film. Rasanya sedih sih, mengingat masyarakat kita tengah ramai mempertanyakan kenapa kok generasi sekarang mudah berkata kasar, tapi selaku orangtuanya malah mengajak anak-anak menonton film ini.

Nonton Warkop DKI sudah pasti akan dibuat tertawa hampir sepanjang adegan film yang berdurasi 1 jam 40 menit. Tapi rasanya, yang paling mengocok perut adalah 10 menit terakhir dimana film sudah selesai, dan muncul bloopers behind the scene. Adegan salah-salah itu jauh lebih lucu dari total keseluruhan film ini, menurut aku.

Foto Bareng Dono Kasino Indro

Ada hal yang menarik minat aku berkaitan dengan Warkop DKI Reborn, Jangkrik Boss Part 2 ini. Aku bisa berpoto dengan tokoh Dono, Kasino, dan Indro lewat kecanggihan teknologi.

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata. Lewat teknologi AR inilah kita bisa berpoto atau juga membuat video menari tarian ayam khas dari Warkop DKI bersama para pemeran Dono, Kasino, dan Indro, serta Indo aslinya.

Caranya mudah banget. Kita tinggal unduh aplikasi Warkop DKI Reborn – Augmented Reality yang ada di play store. Nanti saat sudah di lobi bioskop, cari standee Warkop DKI Reborn. Buka aplikasi tadi, arahkan smartphone ke arah standee, dan sambut kehadiran para tokoh Dono, Kasino, dan Indro di lobi bioskop seperti ini:

 

Selanjutnya, kita tinggal masuk dan ikut bergaya deh. Berhubung aku enggak pede untuk ikutan chicken dance dengan mereka, jadi aku memilih untuk foto seperti ini saja.

Overall, menurut aku film ini boleh juga ditonton, sekedar untuk nostalgia dan tertawa bersama. Tapi sekali lagi aku mengingatkan, please jangan bawa anak-anak untuk nonton film ini. Yuk jadi masyarakat yang bijaksana dan cerdas. Tidak semuanya film itu bisa ditonton sekeluarga meski genre film itu adalah film komedi. Kalau bukan dimulai dari kita yang peduli, harus darimana lagi coba?

Sebagai penutup tulisan ini, aku ingin menaruh quotes lawas khas Warkop DKI:

Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang.

5 Comments

Add Yours →

Yaaaa kok gk ikut joget2 mbak hihihi
Aku jg gk sukanya DKI tu ada cewek2 gtu, tapi dulu kyknya ngliatnya ya msh batas wajar yak, kalau skrng gk tau deh hehe, aku blm nonton filmnya TFS 😀

Leave a Reply