Bismillahirrahmanirrahim,
Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu.
John Fitzgerald Kennedy
Aku yakin rata-rata pembaca Dian Ravi sudah familiar dengan quotes di atas. Tapi permasalahannya adalah, apakah kalian sudah pernah menjawab pertanyaan tersebut, apa yang telah kamu berikan pada negaramu? Sudahkah kalian membela Indonesia?
Ketika Asian Games berlangsung tahun 2018 lalu, terasa sekali euforia terhadap rasa bangga terhadap Indonesia sebagai tuan rumah event yang berlangsung 5 tahun sekali. Sadar enggak, bentuk dukungan terhadap atlet Indonesia kemarin itu sebenarnya salah satu bentuk dalam bela negara.
Bela negara adalah sebuah sikap dan perilaku yang dilandasi dengan semangat patroitisme seseorang, kelompok, atau seluruh komponen berdasarkan Pancasila dan UUD 45, dalam kepentingan mempertahankan eksistensi serta menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya.
Yup, sampai kapan pun kita harus terus bela negara. Bela negara bukan hanya terjadi saat sedang perang berlangsung dan harus mengangkat senjata saja. Tapi dalam keseharian kita pun jangan lupa untuk terus membangun rasa bangga dan cinta terhadap tanah air.
Konfrensi Pers Ayo Bela Indonesiaku

Bertempat di Wayang Bistro, Kota Kasablanka, hari Kamis, 6 Maret 2019, aku menghadiri konfrensi pers yang bertema Ayo Bela Indonesiaku. Sudah pernah mendengar kampanye ini sebelumnya? Tenang, ini bukan sebuah politik salah satu, tapi menurut aku ini adalah sebuah kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia.
Ayo Bela Indonesiaku adalah tagline untuk kampanye yang bertujuan untuk menggerakan masyarakat, terutama generasi milenial, untuk tetap menjaga semangat bela negaranya tetap bergelora dan menyala.
Kampanye Ayo Bela Indonesiaku ini diinisiasi, dikembangkan, serta dilaksanakanoleh Direktorat Bela Negara dibawah naungan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI.
Bela negara sendiri memiliki tujuan untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman, menjaga keutuhan wilayah negara, serta mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sehingga identitas dan integritas bangsa/negara tetap terjaga.

Dalam acara konfrensi pers ini hadir juga Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si. ,Dirjen Pothan, Kemhan, Republik Indonesia; Brigjen TNI. Tandyo Budi Revita, S.Sos., Direktur Bela Negara, Ditjen Pothan Kemhan, Republik Indonesia; Karina Nadila, Putri Pariwisata Indonesia 2017; serta Dimas Beck, artis dan pemerhati HIV/AIDS.
Bela Negara Dimulai dari Diri Sendiri
Sebagaimana sebelumnya sudah aku bahas, bela negara bukan semata-mata saat negara kita diserang dan harus mengangkat senjata saja. Tapi dalam pelaksanaannya, seorang warga bisa melakukan aksi bela negara secara fisik maupun non fisik, seperti dengan berusaha menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme. Bisa juga dengan cara berperan aktif dalam mewujudkan kemajuan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial, maupun peningkatan kesejahteraan masyakarat. Seperti yang dilakukan oleh Karina dan Dimas.
Sebagai Putri Pariwisata 2017, sudah pasti Karina Nadila banyak melakukan traveling. Tapi jalan-jalan dia enggak semata-mata untuk liburan loh. Bergabung dengan komunitas 1000 Guru, Karina melakukan traveling sambil mengajar. Prioritas utama adalah wilayah 3T: Tertinggal, Terluar, dan Terdepan.
Beda lagi dengan cara Dimas Beck dalam menunjukan bela negara-nya. Serbagai pemerhati HIV/AIDS, Dimas melakukan penggalangan dana untuk membangun sekolah di Solo. “Sekolah yang sedang disiapkan dibangun di Solo ini sekaligus menjadi rumah yang menampung anak-anak dengan HIV/AIDS,” tutur Dimas. Tak butuh waktu lama bagi Dimas untuk mengumpulkan dana sebesar 100 juta rupiah. Dalam waktu seminggu hanya kurang 3 juta rupiah lagi untuk mencapai targetnya.

See, bela negara itu enggak sulit. Kita bisa melakukannya dalam keseharian kita, seperti:
- Melestarikan kekayaan budaya
- Menyaring informasi yang kita terima. Pastikan dulu kebenarannya sebelum kita membaginya kepada orang lain.
- Patuh dan taat akan hukum yang berlaku.
- Meninggalkan korupsi.
Itu tadi beberapa contoh sederhana dalam wujud bela negara. Tidak sulit bukan? Jadi, ayo bela Indonesiaku!