Bismillahirohmanirohim,
Kota Batu masih menjadi incaran aku sampai satu bulan lalu. Meski sudah 2 kali mengunjungi kota yang penuh tempat pariwisata ini, aku masih berusaha mencari cara agar Mas Met mau mengajak aku kembali ke Batu. Ibarat Jakarta memiliki Puncak sebagai tempat berakhir pekan, maka Malang memiliki Batu. Berada di ketinggian 700-1.700 meter di atas permukaan laut, Batu menjadi kota yang sejuk untuk beristirahat. Apalagi beberapa tahun terakhir ini pariwisata kota Batu terus berkembang. Tempat-tempat main baru terus bermunculan.
Ketika merencanakan liburan mudik kemarin tiba-tiba saja Mas Met mengusulkan untuk melewati jalur Gunung Lawu. Aku pun bersorak kegirangan. Karena itu artinya aku memiliki kesempatan untuk bisa main di Batu. Gunung Lawu dan Batu apabila dilihat di peta posisinya kurang lebih sejajar, sama-sama berada di jalur tengah pulau Jawa. Tak mau melewati kesempatan untuk tidak main di Batu, aku pun langsung membuat perencanaan untuk bermalam di Batu sebagai hari kedua perjalanan mudik Februari kemarin.
Awalnya aku sempat berpikir untuk menginap di sebuah hotel yang berada satu komplek di kawasan tempat wisata. Harganya memang agak di atas budget aku, tapi karena bukan di hari libur, promo harga yang aku dapatkan masih lumayan. Namun semakin mendekati hari H harga kamarnya terus melambung bikin aku patah hati. Mau tidak mau aku pun mencari alternatif hotel lainnya.
Pilihan ke dua jatuh pada Hotel Arjuna Kota Batu. Melihat foto-fotonya, sekilas hotel ini terlihat baru, dengan desain modern dan minimalis. Dari sisi harga masih sesuai dengan budget aku yang kisaran 500-an. Lokasi pun masih berada di pusat kota Batu.
Seperti biasa, aku baru melalukan proses booking hotel di hari H nya langsung. Kecuali long weekend atau hari raya, aku jadi punya kebiasaan memesan kamar hotel agak-agak mepet, tolong jangan ditiru. Baru pagi hari sebelum check out dari penginapan di Solo, aku memesan kamar tipe deluxe untuk 2 orang include breakfast via aplikasi kesayangan, apalagi kalau bukan Traveloka. Setelah memastikan pesanan kamar selesai, packing beres, saatnya kami meninggalkan kota Solo menuju Batu.
Hampir sekitar 11 jam perjalanan yang ditempuh dari Solo menuju Batu via Gunung Lawu. Kenapa selama itu? Karena mampir dulu cari sarapan di Solo, mampir lagi ke Candi Sukuh, kemudian beberapa kali mobil terpaksa merosot karena ga kuat nanjak. Hahahaha… Hal yang paling ditakutkan sama Mas Met kalau melintasi jalur ini benar-benar kejadian. Tapi alhamdulillah akhirnya kami sampai juga di Hotel Arjuna Kota Batu.
Jam sudah menunjukkan sekitar pukul 8 malam ketika akhirnya mobil putih kami berbelok memasuki area hotel yang terteletak di Jl Panglima Sudirman no 37 ini. Kali ini ga pake nyasar, ga pake salah belok. Prestasilah buat aku yang mengarahkan jalan (padahal sih karena memang lokasi hotelnya di jalan utama sehingga mudah ditemui).
Mas Met memarkirkan mobil, aku pun turun duluan ke lobby hotel untuk urus check in. Dari begitu kaki ku menjejakkan di lantai hotel, aku sudah bisa melihat konsep yang berbeda dari kebanyakan bangunan hotel. Lantai bawah dari Hotel Arjuna Kota Batu ini memiliki konsep yang terbuka. Termasuk lobby-nya. Hanya ada tembok penyekat bergambar karakter wayang Arjuna, di depan meja panjang front office.
lobby hotel malam dan pagi hari
Mbak dan Mas yang kerja di front officenya ramah. Proses check in juga cepat. Cuma diminta KTP, tanda tangan, serta dikasih tahu kalau di kamar dilarang merokok, dan ada denda apabila ketahuan merokok. Karena belum makan malam dan makan siang, jadi aku pun mengajak Mas Met makan dulu di Tekopi, cafe yang berada di bagian terluar dari hotel ini. Soal Tekopi ini aku ceritain di tulisan terpisah aja ya.
Kamar aku malam itu berada di lantai 2, yang sepertinya lantai paling atas. Agak repot juga menggusur koper menaiki tangga miring 2 lantai. Iya, di hotel Arjuna ini ga ada lift, yang ada hanyalah tangga miring yang berada di belakang front office. Cantik sih buat foto-foto. Tapi kalau sudah capek kaya aku malam itu rasanya ngos-ngosan juga.
Ketika pintu kamar aku buka, reaksi pertama aku adalah teriak bahagia. Untuk hotel berbintang 2, kamar ini rasanya luaaaasssss banget! Konsep minimalis yang didominasi warna kayu muda (kalau ditempat aku dibilangnya kayu sungkai, ditempat kalian apa?) menyapa kedatangan kami di kamar. Wastafel dan kamar mandi berada terpisah. Nuansa di kamar mandi adalah hitam putih, dengan shower yang tersedia air panas. Ditambah dengan wifi, rasanya kamar ini terasa mewah untuk kami beristirahat.
Santai di Hari Senin
Sungguh kenikmatan yang luar biasa ketika orang-orang mengeluhkan weekend telah berakhir dan bersiap kerja kembali, aku dan Mas Met justru tengah menikmati sarapan santai di pinggir jalan raya. Tempat sarapan berada di Tekopi, tempat yang sama dengan aku makan malam sebelumnya. Tekopi ini terbagi dalam dua area, indoor dan outdoor. Karena tadi malam kami sudah menikmati makan di bagian dalam, untuk sarapan aku memilih duduk di luar, meski mau tak mau, aku harus berbagi dengan asap rokok dari tamu yang lain.
Tak banyak pilihan menu sarapan yang ditawarkan di Hotel Arjuna Kota Batu ini. Aku lupa persisnya pilihannya apa saja, yang jelas aku dan Mas Met memilih nasi campur. Nasi putih, ayam suwir, telur, sayur, ditemani kerupuk sebagai pelengkap. Untuk minuman, kita bisa membuat sendiri di dalam, ada teh, kopi, juga air putih. Aku jelas memilih kopi hitam, sementara Mas Met teh hangat.
Kami tak terlalu terburu-buru waktu. Karena memang masih mau main di Batu dan akan bermalam di Malang sebelum pulang ke Bondowoso. Ada beberapa wisata yang ingin aku kunjungi hari itu (baca juga: 4 Hal yang Dikunjungi Saat di Malang Raya).
Hotel Arjuna Kota Batu ini memang tak memiliki fasilitas kolam renang, tapi kalau bawa anak kecil, ada tempat main yang tak begitu besar persis di sebelah front office. Kesan keseluruhan aku menginap di hotel ini adalah puas pakai banget. Yah masuk akan sih dengan harga yang harus keluarkan untuk menginap satu malam di tempat ini.
“Jadi sudah puas kan ya ke Batu-nya? Ga perlu minta main ke sini lagi?”
Hmm… Semula aku pikir aku memang sudah akan puas untuk main ke Batu. 3 times is enough. Tapi akibat info dari seorang teman tentang kuliner Batu yang belum sempat aku cicipi, kayanya aku masih ingin kembali lagi. Kalau kalian, sudah pernah main ke Batu? Mau lagi ga? Kalau main ke Batu, cobain deh nginep di Hotel Arjuna Kota Batu ini.
Bagus ya hotelnya, kalo liat gambar wayang aku jadi ingat pernah nginap di salah hotel tempat aku di KL, persis ada wayangnya..kalo nggak salah putri park hotel..hihi
Asyiiik!!! Eh itu tirai yang ada di kamar mandi lucu ya teh xD
bagus eh hotelnya, minimalis tapi kesan nyaman bisa kelihatan banget dari foto-fotonya 🙂
I’m gonna wait for your next visit here >.<
Sudah sangat lama tidak ke kota batu dan sekitarnya. semoga satu saat bisa ke sana lagi
Wah, saya suka nih hotel-hotel yang konsepnya begini. Modern minimalis. Meskipun bukan bagian dari jaringan hotel-hotel besar, tapi desainnya unik. Hmmm sudah lama pengen main ke Malang, Batu, dan sekitarnya. Tapi sampai sekarang belum kesampaian. Masih kurang eksplor Jawa Timuran. Mungkin kalau misalnya ada rejeki ke Batu, hotel satu ini bisa jadi pilihan saya.
Terimakasih sudah berbagi info. Menarik 🙂