bismillahirrahmanirrahim,
Kota kelahiranku ini sepertinya memang tak pernah kehabisan ide akan tempat-tempat wisata baru. Kali ini aku ingin bercerita tentang Chinatown Bandung, yang terletak di Jl Kelenteng no 41. Sudah dua kali aku berkunjung ke tempat ini. Yang pertama kali, Agustus 2017 ketika Chinatown baru saja dibuka. Kemudian pada awal 2018 aku kembali lagi ke tempat instagramable ini dengan alasan galau stock foto dirasa kurang banyak.
Kalau ditanya apa aku masih ingin kembali lagi ke Chinatown Bandung? Aku akan menjawab dengan “Tentu saja.” Tempat ini bukan saja asik untuk nongkrong dan foto-foto, tapi juga menawarkan banyak sekali makanan dengan harga yang cukup terjangkau. Aku yakin, sepupuku, Bunga, yang selalu menemani aku ke tempat ini juga tidak akan menolak bila diajak kembali ke tempat ini.
Selamat Datang di Chinatown Bandung
Letak Chinatown Bandung ini ada di jl Keleteng no 41, Cironyom, Bandung. Tak jauh dari Vihara Satya Budhi, salah satu keleteng tertua yang ada di kota Bandung. Tak sulit untuk menemukan lokasi Chinatown Bandung, apalagi bula menggunakan bantuan google maps, tapi bila kita membawa kendaraan roda empat alias mobil pribadi, yang sulit adalah menemukan tempat parkir kendaraannya.
Berbekal dari pengalaman kunjungan pertama kali kami ke kampung wisata Chinatown Bandung ini, dikali kedua aku dan sepupuku memutuskan untuk parkir kendaraan di dalam Mall Paskal saja. Toh lokasinya memang tak terlalu jauh dari pintu keluar parkiran. Tapi kalau kalian menggunakan motor, lahan parkir untuk motor ada kok. Meski di pinggir jalan, tapi paling tidak lebih mudah daripada untuk mobil. Apalagi saat aku melihat jam Samsung Gear S2 ditanganku, hari sudah menunjukan pukul lima, tempat parkir pasti akan semakin sulit ditemui bila semakin sore.
Untuk menikmati tempat wisata Chinatown Bandung ini, kita dikenakan tiket masuk seharga Rp 10.000 di hari senin-kamis, dan Rp 20.000 untuk jumat, sabtu, dan minggu. Mahal? Tenang, dengan harga tiket tersebut kita juga dapat souvenir kok. Waktu pertama kali aku dapat sepotong brownies, dan yang kedua kalinya aku dapat gantungan kunci. Buat yang suka journaling, tiketnya bisa ditempel untuk menghias journal.
Bandung Chinatown Museum
Baru juga masuk area Chinatown Bandung, mata aku sudah dimanjakan sekali dengan aneka barang-barang vintage, serta mural-mural cantik bernuansa Tionghoa. Tapi sebelum terus berkeliling di sini, ada baiknya coba mampir Chinatown Museum yang berada tak jauh dari pintu masuk.
Tempatnya tidak terlalu besar. Hanya sebuah ruangan di satu sisi temboknya bercerita tentang asa mulanya etnis Tionghoa datang ke Indonesia hingga akhirnya menetap di Bandung. Ada juga satu tembok yang bercerita tentang kuliner Tionghoa seperti bakcang, bakmi, dan bakpao. Semuanya digambarkan dengan sederhana tapi sangat menarik menurut aku.
Di sisi lainnya, aneka barang-barang jadul disajikan membuat mataku berbinar-binar. Dari sepeda ontel, koper, hingga peralatan makan semua seperti memanggil aku. Aku bersyukur ini adalah museum, bukan toko. Karena siapa yang bisa menjamin aku tak akan memborong semua itu ke rumah kalau semua barang-barang itu diperjual belikan.
The Instagramable Chinatown Bandung
Masuk ke dalam Chinatown Bandung ini benar-benar bikin aku ingin berteriak “sukaaaaaa banget sama tempat ini.” Siapkan memory kamera. Karena spot untuk berfoto di tempat ini banyak banget. Hampir keseluruhan Chintown Bandung menurut aku sangat sangat instagramable.
Susananya membuat aku teringat pada film mandarin kesukaan aku, Romance in The Air. Bangunan-bangunan toko dengan nuansa Cina jaman dulu. Ada juga jembatan merah dan pagoda. Mural-mural cantik, lampion-lampion yang bergantungan, hingga ruangan-ruangan yang di tata khusus yang akan membawa kita seolah berada di masa lalu seolah memanggil untuk mengajak foto bersama. Silakan explore sepuasnya untuk menghasilkan poto-poto cantik. Apalagi kabarnya, jelang lebaran kemarin, ada beberapa spot foto baru.
Bila ingin semakin menjiwai berada di tempat ini ada tempat penyewaan kostum juga loh. Untuk pakaian wanita mulai dari Rp 75.000 – Rp 150.000, pria mulai dari Rp 100.000 – Rp 150.00, dan untuk anak-anak harga sewanya mulai dari Rp 50.000 – Rp 100.000.
Yuk Makan di Chinatown Bandung
Ada makanan apa saja di sini? Banyaaak….. Rasanya hampir semua jajanan andalan Bandung ada di sini. Aku hampir bingung memilih kalau bukan karena ada makanan favorit aku, mie kocok.
Selain mie kocok kesayangan, di Chinatown Bandung tersedia juga sate, bakmi, nasi goreng, tahu gejrot, bola ubi, es campur Pak Oyen, dan masih banyak lagi. Sayangnya waktu pertama kali ke sini, aku habis makan, jadi cuma jajan minuman. Yang kedua kali pun hanya menikmat mie kocok, es campur, dan kopi.
Oh iya, untuk jajan di Chinatown Bandung ini semua transaksinya hanya bisa dilakukan menggunakan flazz atau debit BCA saja ya. Awalnya sepupu aku khawatir cuma mau beli minum bisa gitu pakai debit, tapi ternyata debit di bawah nominal Rp 10.000 pun bisa.
Oleh-Oleh dari Chinatown Bandung
Pergi main dan enggak bawa oleh-oleh itu kok rasanya ada yang aneh. Meski pun kadang aku beli cendera mata untuk diri sendiri saja sih sih. Upps… Meskipun aku pernah bilang setop kebiasaan meminta oleh-oleh, tapi kalau mau membelikan buah tangan bagi yang tersayang enggak ada salahnya loh.
Ada beberapa toko yang menawarkan aneka souvenir di sini. Tapi favorit aku Bagus Bagus Wrapping yang selalu mengingatkan aku akan Toko Ini Itu yang kini sudah tutup. Pemiliknya memang masih sama sih, Ria Nirwana. Katanya dekorasi keseluruhan Chinatown Bandung ini juga hasil karya dia dan suaminya. Hmmm kalau memang benar, no wonder I love this place so much.
Menjelang pintu keluar, ada satu toko lagi yang aku suka: Sukasari. Toko bernuansa merah ini menawarkan aneka cemilan yang biasa dijual di pecinan. Reflek aku membeli beberapa cemilan kesukaan Mas Metra buat dibawa pulang ke Jakarta. Selain kedua toko itu, Dago Bakery juga ada di sini.
Fasilitas di Chinatown Bandung
Bawa anak-anak dan ingin nongkrong lama di Chinatown Bandung? Karena fasilitas lainnya di sini juga cukup lengkap. Ada area bermain anak-anak dan juga mushola. Overall kalau menurut aku sih harga tiket masuk di Chinatown Bandung ini masih sepadan kok. Kita bisa berlama-lama di tempat ini dengan harga Rp 10.000 atau Rp 20.000 di akhir pekan.
Jadi kapan waktu terbaik mengunjungi Chinatown Bandung? Jam buka Chinatown Bandung itu sejak pukul 11.00 – 22.00 WIB. Tapi aku lebih senang sore hari hingga malam. Tempat nongkrong di sini lebih banyak area terbukanya, hingga kalau panas terik kok rasanya bikin malas ya.
Dua kali kunjungan aku di hari kerja, dan itu tetap saja ramai. Jadi mungkin ada baiknya hindari akhir pekan kalau kalian tinggal di Bandung. Tapi kalau kalian datang dari luar kota dan hanya bisa di akhir pekan, just enjoy it. Usahakan saja masih agak pagi kalau begitu.
Recent Comments