Bismillahirohmanirohim,
Jogja itu identik dengan keraton. Dari kecil aku selalu terbiasa kalau ke Jogja wajib mampir Keraton Jogja, ya iyalah, masa Keraton Kasepuhan di Cirebon ya? Tapi setelah beberapa kali berkunjung ke Keraton Jogja, lama-lama aku mulai bosan juga. Rasanya masih banyak tempat wisata lain yang ingin aku kunjungi. Tapi tetap saja ada rasa aneh kalau ke Jogja tapi ga merasakan suasana keraton.
Lewat pak supir baik hati yang aku lupa namanya, aku menemukan sentuhan keraton yang lain. Gadri Resto namanya.
Umumnya orang ketika membahas kuliner Jogja adalah angkringan dan gudeg. Tapi sepupuku ini justru malah menyebut kata mie godhog. Walaupun memang mie godhog merupakan makanan khas Jogja dan Jawa Tengah sebagaimana yang disebutkan dalam wikipedia:
Bakmi Jawa atau Mie Jawa adalah mie rebus (mie godhog) yang dimasak dengan bumbu masakan Jawa. Mie dimasak di atas tungku tanah liat (anglo) dan api arang. Juru masak tidak memasak semua pesanan dalam satu wajan besar, melainkan bahan dan bumbu masak diracik satu per satu. Ciri khas lain dari mie godhok adalah penambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek ke dalam masakan.
Bakmi Jawa banyak dijajakan di Jogjakarta dan kota-kota provinsi Jawa Tengah seperti Purwokerto, Magelang, Semarang, Solo, dan kota-kota lainnya. Desa Piyaman, Wonosari, Gunungkidul merupakan tempat asal pedagang bakmi Jawa yang berdagang di berbagai kota besar di Indonesia.
Suka sama mie godhog juga mbak?
kalo aku sih suka banget ya walaupun gak boleh sering-sering sih.
Favorite deh!
lama juga ga makan mie godhog, kalo di jember kayaknya ga nemuin makanan itu.