5 tempat 5 time di bandung yang instagramable

5 Tempat Me Time di Bandung yang Instagramable, This Is How I Celebrate Life

Bismillahirohmanirohim,

5 tempat 5 time di bandung yang instagramable

Alhamdulillah bulan April kemarin aku diberi kesibukan yang luar biasa sama Allah. Senin ketemu Senin hampir selalu merasakan yang namanya dikejar deadline dan event keluar rumah. Tak sedikit teman-teman yang mulai mengingatkan agar aku mengurangi aktivitasku. “Jaga badan,” kata mereka. Aku pun tidak bisa menampik, aku butuh me time.

Me time adalah sebuah kegiatan untuk merayakan hidup. Meluangkan waktu dengan hal-hal yang membuat kita senang. Ada banyak cara untuk menikmati me time, karena tiap orang pasti berbeda. Selama ini cara aku merayakan hidup adalah dengan meluangkan waktu untuk jalan-jalan dan kulineran.

5 Tempat Me Time di Bandung yang Instagramable

Memasuki bulan Mei, aku memutuskan untuk menikmati me time di Bandung. Enggak lama sih. Cuma 2 hari saja. Buat aku Bandung menjadi tempat yang tepat untuk merayakan hidupku sejenak. Bukan semata-mata karena jaraknya yang tak terlalu jauh dari ibukota, tapi karena sekaligus aku bisa berkesempatan untuk silaturahmi dengan keluarga di Bandung, terutama Mamih, nenekku.

Bandung tak pernah membuatku bosan. Aku selalu bisa menemukan tempat-tempat wisata baru di kota kelahiranku itu. Beberapa hari sebelum keberangkatan, aku sudah menghubungi sepupuku untuk menemaniku bermain. Sudah tentu ia tak menolak. Senang memang kalau punya partner bermain.

Tak banyak tempat yang aku kunjungi 2 hari di Bandung kali ini. Penasaran aku ngapaian aja kali ini? Ini dia listnya:

1. Yellow Truck Coffee

me time di Yellow Truck Coffee Bandung

Hal yang paling aku sukai dari kota Bandung adalah banyaknya kafe-kafe yang menarik. Aku selalu bingung menentukan mau mampir ke kafe yang mana, saking banyaknya. Tapi kemarin itu aku enggak pusing menentukan kafe mana yang menjadi tujuan sarapan sambil bertemu  Lendy, blogger Bandung.

me time di Yellow Truck Bandung

Dengan keterrbatasan akses jalan kaki membawa ransel laptop dan kamera serta tas baju, aku harus mencari tempat nongkrong yang tak jauh dari travel tempat tiba pertama kali di Bandung. Yellow Truck jawabannya. Aku hanya perlu jalan kaki sekitar 400 m untuk menikmati sarapan spaghetti dan secangkir kopi.

Tempatnya cukup nyaman. Dan banyak sekali colokan tersedia. Lumayan sambil menanti Lendy dan anak-anaknya datang, aku bisa mencicil kerjaan.

2. Rabbit Town

me time di rabbit town bandung

Tempat wisata selfie ini berada di daerah Ciumbuleuit. Baru buka beberapa bulan lalu. Meski sempat diributkan soal plagiat, tapi tak membuat tempat ini sepi wisatawan, seperti tempat-tempat wisata lainnya.

Harga tiket masuk Rabbit Town sebesar Rp 25.000 per orang, dan untuk transaksi di dalam menggunakan kartu yang nantinya bisa uangkan kembali. Eh transaksi apa saja di dalam? Sama seperti wisata foto-foto instagramble  pada umumnya, di beberapa tempat berfotonya dikenakan biaya lagi.

Enggak cuma wisata selfie saja. Rabbit Town ini juga cocok untuk anak-anak. Karena bisa memberikan makan ikan, kelinci, melihat monyet, hingga berfoto dengan burung hantu.

3. The Parlor

me time di the parlor bandung

Cafe yang berada di daerah Dago ini juga termasuk tempat yang cukup beken dan instagramable. Mural-mural di dindingnya seringkali bermunculan di feed Instgaram aku. Sayangnya, saat aku ke sini hari sudah gelap. Sehingga kurang cantik untuk foto-foto.

Tapi dari sisi makanan tempat ini cukup recomended. Soal harga ya… standarnya kafe-kafe di Bandung lah.  Menu makan malam di The Parlor aku memesan Sirloin Steak with Cheese Bubble dengan mushroom sauce. Rp 80.000 untuk satu porsi yang mengenyangkan untuk aku.

menu the parlor bandung

4. D’Dieuland

me time di d'dieuland bandung

Tempat wisata di Punclut ini masih baru banget. Masih sof opening malah. Untuk harga tiket ttidak terlalu mahal. Rp 10.000 di luar weekend. Tempat ini bagusnya bawa anak-anak sih. Kerena ada aktivitas permainan anak indoor dan outdoor. 

Tapi kalau cuma ingin menikmati pemandangan dan foto-foto kaya aku pun tak masalah. Karena ada banyak cara untuk menikmati D’Dieuland ini. Uniknya lagi, D’Dieland terletak di Kawasan Wisata Punclut. Jadi cukup dengan memasuki area ini saja kita bisa sekalian foto-foto (dan jajan pizza bagusnya sih) di Dago Bakery yang bentuknya kaya kastil di Eropa.

me time di dago bakery kawasan punclut

5. Tafso Barn

 

me time di tafso barn bandung

Masih di kawasan wisata Punclut, aku menikmati ngopi cantik di Tafso Barn. Tempat ini sempat happening sektitar 2017 lalu. Bentuknya yang tenda-tenda kecil, terasa cantik untuk menikmati makan atau nyemil sambil menikmati pemandangan.

Tidak ada biaya tambahan untuk masuk ke area Tafso Barn. Untuk harga menu pun cukup terjangkau. Enggak bikin bangkrut, tapi lumayan bisa memperbanyak foto-foto cantik.

Sayang cuma 2 hari saja aku pulang di Bandung. Itu pun aku tak mungkin full beredar. Karena alasan lain aku ke Bandung adalah ingin menikmati waktu sejenak bersama Mamih yang minggu depan berusia 95 tahun. Tadinya aku ingin minggu depan saja ke Bandungnya. Namun ternyata jatah liburku justru seminggu sebelum ulang tahun, Mamih.

Foto-Foto Cantik dengan Kamera Instax Bisa Dibeli di iLOTTE

me time fuji instax kamera di ilotte

Meski sekarang jamannya digital, tapi aku termasuk yang masih senang menikmati foto hasil analog. Fuji Instax Neo 90 ini menjadi sahabat aku untuk foto-foto. Rasa terkejut akan hasilnya lah yang masih membuat aku betah menggunakan kamera analog. Bukan hanya model polaroid, sampai beberapa tahun lalu aku bahkan masih rajin membawa roll film.

Sayangnya kini sudah semakin sulit mencari roll film. Kalau pun ada, masih harus berjuang mencari tempat cuci cetaknya. Karenanya sekarang lebih membawa kamera Fuji Instax ini. Kertas fotonya mudah didapatkan. Dan sesansi kamera analog tetap bisa aku nikmati.

m etime dengan fuji instax belanja di ilotte

Jadi setiap pergi ke suatu tempat ini nih benda yang selalu aku bawa:

 

Fuji Instax Neo 90. Kelebihan tipe kamera ini bila dibanding dengan yang sejenisnya adalah ada timernya. Aku yang seringnya pergi-pergi sendiri, menggunakan kamera yang ada timernya itu penting. Selain itu, tipe kamera yang ini punya banyak mode, kaya party mode, kids mode, landscape, hingga macro.

Jangan lupa untuk selalu membawa kertas filmya ya. Kertas film polaroid ini cukup beragam. Dari yang polos sampai bermotif.

Pilihan pertama aku selalu pada Instax Paper polos ini. Aku kurang suka kalau ramai motifnya.

Warna-warni  polos seperti Instax Paper Rainbow ini juga favorit aku.

Last but not leastmy favorite:  Instax Paper Monocrhrome Senang banget sekarang sudah bisa bikin foto hitam putih menggunakan kamera Fuji Instax.

Dengan kesibukan yang ada, aku sudah enggak perlu repot lagi membeli Instax Paper untuk stock di rumah. Aku cukup belanja secara online saja. Tinggal klik ke iLOTTE.com beragam kebutuhan bisa dibeli tanpa harus repot-repot ngeluangin waktu ke mall.

Jaman sekarang memang serba dimudahkan. Alhamdulillah. Untuk lihat inspirasi saja aku cukup klik iStyle.com.  Dengan mudahnya bisa menemukan info tempat makan juga inspirasi hobi wanita. Aku enggak perlu bingung mencari tempat wisata atau kulineran lagi deh. iStyle.com semua ada.

Sekarang aku sudah kembali ke ibukota, pikiran dan hati sudah lebih tenang setelah menikmati me time di Bandung, kamis dan jumat lalu. Siap untuk kembali berativitas. Doakan saja, aku bisa kembali menyandang sebagai travel blogger dalam waktu dekat ini.

About The Author


dianravi

Dian Safitri, travel and lifestyle blogger muslimah yang berdomisili di Jakarta, Indonesia. Pecinta kopi dan makanan. IVF Surviver.

6 Comments

  1. Huah… ada pink di mana-mana! Dan aku yang bolak balik ke Bandung belum pernah berkunjung ke 5 tempat kece itu. Sedih gak sih huhuhu

Leave a Comment