Chlorpheniramine Maleate Obat Apa? Kenali Manfaat dan Efek Sampingnya

bismillahirrahmanirrahim,

Ada berbagai macam obat yang biasa diresepkan dokter untuk meringankan gatal-gatal alergi, salah satunya chlorpheniramine maleate. Selain alergi, chlorpheniramine maleate juga efektif untuk meredakan gejala demam dan flu biasa.

Chlorpheniramine maleate termasuk dalam kategori obat keras, sehingga pemakaiannya harus mengikuti petunjuk dari dokter. Untuk itu, Anda perlu berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter mengenai riwayat penyakit dan kondisi kesehatan sebelum mengonsumsi chlorpheniramine maleate. Konsultasi online dengan mudah bisa melalui aplikasi KlikDokter yang bisa Anda download di sini.

Karena merupakan obat keras, lalu apakah chlorpheniramine maleate aman dikonsumsi bagi ibu hamil dan anak-anak? Simak informasi berikut untuk mengenali manfaat dan efek sampingnya juga.

Pengertian dan Manfaat Chlorpheniramine Maleate

Chlorpheniramine maleate atau CTM adalah obat yang diindikasikan untuk meredakan mata merah, gatal-gatal pada kulit, bersin, hidung tersumbat, tenggorokan kering yang disebabkan oleh alergi, demam, batuk pilek, dan flu biasa. Obat ini hanya membantu mengendalikan gejala, namun tidak mengobati penyebab atau mempercepat pemulihan.

Chlorpheniramine maleate merupakan salah satu merek dagang chlorpheniramine selain Brontusin, Nalgestan, Cough En Plus, Etaflusin, Molexflu, Omecough, Samcodin, Zacoldine. Obat ini bersifat antihistamin dan bekerja dengan menghambat produksi histamin berlebih dalam tubuh. Histamin adalah zat kimia yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh yang dilepas oleh sel-sel darah putih saat tubuh mengalami reaksi infeksi atau alergi. Namun, produksi histamin yang meningkat justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Chlorpheniramine Maleate

Terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan Chlorpheniramine maleate sebagai obat pereda gejala alergi, batuk pilek, dan flu, di antaranya:

  • Beritahu dokter terkait riwayat obat-obatan yang Anda konsumsi atau akan dikonsumsi.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang atau pernah mengidap emfisema, asma, bronkitis kronis, atau penyakit paru-paru lainnya; penyakit glaukoma, borok, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, obstruksi usus, pembesaran prostat, kecanduan alkohol, kejang, dan hipertiroidisme.
  • Beritahu dokter apabila Anda sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil atau menyusui sebab chlorpheniramine bisa terserap ke dalam ASI.

Beberapa kondisi berikut tidak menganjurkan Anda mengonsumsi chlorpheniramine maleate, yaitu:
Hendak berkemudi, karena chlorpheniramine maleate bisa menyebabkan kantuk atau pusing.
Sedang atau baru saja menjalani pengobatan depresi dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOI).

  • Hendak menjalani operasi, termasuk operasi gigi. Selalu beritahukan kepada dokter agar bisa diresepkan pengobatan yang lebih aman.
  • Memiliki riwayat alergi terhadap chlorpheniramine maleate atau dexchlorpheniramine.

Dosis dan Aturan Pakai Chlorpheniramine Maleate

Chlorpheniramine maleate memiliki sediaan bentuk tablet, kapsul, dan sirup. Untuk dosis dan aturan pakai chlorpheniramine maleate sediaan tablet sesuai umur secara umum, yaitu:

  • Dewasa dan anak-anak usia lebih dari 12 tahun: 4 mg, setiap 4 hingga 6 jam. Dosis maksimal per harinya adalah 24 mg.
  • Anak-anak usia 6 hingga 12 tahun: 2 mg, setiap 4 hingga 6 jam. Dosis maksimal per harinya adalah 12 mg.
  • nak-anak usia 2 hingga 5 tahun: 1 mg, setiap 4 hingga 6 jam. Dosis maksimal per harinya adalah 6 mg.
  • Anak-anak usia 1 hingga 2 tahun: 1 mg, setiap 2 hari sekali. Dosis maksimal per harinya adalah 4 mg atau sesuai petunjuk dokter.

Pemberian chlorpheniramine maleate injeksi bisa dilakukan secara intramuskular (ke otot tubuh), intravena (ke pembuluh darah), dan subkutan (ke dalam jaringan lemak subkutan).

Penambahan atau pengurangan dosis chlorpheniramine maleate sangat tidak diperbolehkan. Karena bisa menyebabkan efek samping serius hingga menyebabkan kematian.

Cara Mengonsumsi Chlorpheniramine Maleate

Chlorpheniramine maleate merupakan obat antihistamin golongan obat keras yang penggunaannya harus mengikuti resep dokter. Obat ini tidak menyembuhkan, melainkan hanya meringankan gejala alergi, batuk pilek, dan flu.

Sebelum mengonsumsi chlorpheniramine maleate, pastikan Anda memperhatikan petunjuk dari dokter atau baca informasi yang tercantum pada kemasan.

Chlorpheniramine maleate sediaan tablet, kapsul, dan sirup bisa dikonsumsi sebelum atau setelah makan dengan bantuan air putih. Namun, bagi Anda yang mempunyai gangguan lambung, bicarakanlah kepada dokter terkait efeknya apabila diminum sebelum makan.

Konsumsi chlorpheniramine maleate sebaiknya dengan jarak waktu yang sama. Apabila terlewat satu dosis dan sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali pada jadwal dosis seperti biasa. Jangan mengonsumsi dosis ganda untuk menebus dosis yang terlewat.

Perhatikan kandungan obat lain yang sedang Anda minum. Apabila Anda mengonsumsi obat lain dengan kandungan yang sama dengan chlorpheniramine maka bisa menyebabkan overdosis.

Cara Menyimpan Chlorpheniramine Maleate

Simpan chlorpheniramine maleate di tempat yang sejuk dan kering, pada suhu ruangan sekitar 20 hingga 25 drajat Celcius. Jauhkan dari panas dan paparan sinar matahari. Sebaiknya simpan di kotak obat untuk menjauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Chlorpheniramine Maleate

Beberapa efek samping berikut mungkin akan muncul selama Anda menggunakan chlorpheniramine maleate, di antaranya:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Sakit perut
  • Selera makan berkurang
  • Sembelit
  • Penglihatan kabur
  • Mulut, tenggorokan, dan hidung kering

Interaksi dengan Obat Lain

Chlorpheniramine maleate bisa berinteraksi dengan beberapa obat dan minuman di bawah ini, yaitu:

  • Alkohol
  • Depresan SPP
  • Antikolinergik
  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOI)

Overdosis Chlorpheniramine Maleate

Segera hentikan penggunaan chlorpheniramine maleate dan hubungi dokter apabila terjadi indikasi overdosis atau efek samping yang lebih parah, seperti:

  • Detak jantung cepat atau tidak stabil
  • Perubahan suasana hati
  • Tremor
  • Epilepsi atau kejang
  • Mudah memar atau berdarah
  • Sesak napas
  • Sedikit atau tidak buang air kecil

Chlorpheniramine maleate juga tidak disarankan untuk diminum dengan kondisi asma, bayi, dan neonatus. Selalu konsultasikan kepada dokter untuk penggunaan obat ini.

https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682543.html
https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html

About The Author


dianravi

Dian Safitri, travel and lifestyle blogger muslimah yang berdomisili di Jakarta, Indonesia. Pecinta kopi dan makanan. IVF Surviver.

Leave a Comment