My Best Traveling Moment 2016 Goes To……..

Bismillahirohmanirohim,

Ga kerasa tahu-tahu sudah dipenghujung Januari aja sekarang. Bulan Januari ini aku agak jenuh akibat kurang piknik. Rasanya aku rindu sekali berada di jalanan luar kota, menghirup polusi truk-truk (namanya juga di jalur Pantura), membaca google map sambil memberi arahan jalan pada pak suami. Hmm…piknik, kapan kau menjemputku ya? Maklumlah, 2016 lalu kan aku lebih fokus ke program hamil sehingga jadi ngurangin agenda traveling.

(Baca juga: Sepenggal Kisah di Akhir Tahun 2016)

Untungnya di Januari ini aku cukup banyak lomba blog yang bertemakan traveling. Lumayan agak menghibur diri meski masih sebatas imajinasi. Aku pun tetap bisa menulis dengan tema traveling.  Nah sekarang, aku malah ingin menulis tentang ‘The Best Traveling Moment 2016’. Kebetulan Indonesia Corners mengajak bikin postingan bersama dengan tema tersebut. Dari pada suntuk mikirin kapan diajak liburan, kan lebih baik aku bernostalgia sambil ikut memeriahkan agenda postingan bersama yang akan berakhir persis sebelum 1 Februari 2017 nanti.

Seperti yang sudah aku sebutkan sebelumnya, 2016 kemarin aku ga banyak melakukan perjalanan. Total acara jalan-jalan yang aku jalani cuma sejumlah jari dalam satu tanganku. Itu pun semua terbatas pulang ke kota kelahiranku alias Bandung, dan pulang ke rumah mertua di Bondowoso. Memang sih, aku juga sempat dapat rejeki untuk pergi ke Korea Selatan berama teman-teman mama untuk menikmati cherry blossoms. Jadi, yang manakah jadi juara momen terbaik traveling-ku tahun lalu?

For The Best Traveling Moment 2016, nominasinya adalah:

  • Dufan with BFF
  • Sweet escape to Bandung
  • Korea Selatan Bersama Para Dosen
  • Mendadak Ciwidey
  • Menyusuri Pantura Untuk Bertemu Mertua

And the winner is……. *jeng jeng jeng jeeeengggg……*

MENDADAK CIWIDEY!!
Kisah selengkapnya bisa dibaca disini. Karena kalau aku tulis ulang secara detail namanya pemborosan. Di tulisan ini aku cuma mau menceritakan garis besarnya saja berserta alasan kenapa aku memutuskan trip ke Ciwidey ini menjadi the best traveling moments 2016 versi aku.


Jadi jalan-jalan ke Ciwidey di sabtu-minggu bulan Mei 2016 lalu benar-benar acara dadakan yang aku usulkan setelah aku divonis ada polyp yang memenuhi rahimku sehingga harus menjalani operasi kecil. Itu memang bukan operasi pertamaku di 2016. Tapi rasa takut tetap saja rasanya memenuhi isi kepalaku. Di tengah banjir air mata karena khawatir aku pun langsung mengajak Mas Met untuk berakhir pekan di Ciwidey, persis 2 hari sebelum hari dimana aku harus menjalani operasi. Untungnya ajakan itu pun disambut dengan senang hati. Dan berangkatlah kami untuk menikmati camping pertama kami selama 12 tahun menikah.

Memang cuma satu malam aja, dan ga banyak juga yang kami kunjungi. Kami cuma ke Situ Patenggang, kebun teh, dan Kawah Putih, dan tentu saja ke Bumi Perkemahan Ranca Upas, karena ditempat itulah tenda kami didirikan untuk menginap. Tapi semua itu rasanya indah, bisa tertawa lepas bahagia setelah menghabiskan beberapa minggu terakhir dengan perasaan was was.

Yang menjadi alasan kenapa Mendadak Ciwidey ini bisa mengalahkan Korea Selatan Bersama Para Dosen semata-mata karena partner jalan-jalan aku. Biar bagaimana pun buat aku akan lebih membahagiakan pergi bersama orang yang kita sayangi.

It’s not about the destination. But with whom do we share that destination.

Dan dari liburan ini pun aku jadi belajar bahwa tak ada salahnya menjadi orang yang spontaneous. Cukup tiba-tiba kita bilang “Ke sini yuk!” ketika ada waktu senggang dan berangkatlah. Serahkan kisah perjalanan sama rencana Allah.

Semoga saja di 2017 ini aku bisa mengulang kembali berkenala bersama orang-orang  yang aku sayangi. Mari berdoa biar ajakan piknik kembali berdatangan. Aamiin.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Postingan Bersama – The Best Traveling Moment 2016″ oleh Indonesia Corners

 

 

6 Comments

Add Yours →

best moment memang ada di ciwidey hehee 😀 😀

kemarin saya ke kawah putih sekitar 2 jam perjalanan lebih gara2 maceet long weeked (curhat)

Leave a Reply